Inilah Pentingnya Penerapan Standar SNI pada Material Bangunan untuk Mengantisipasi Kecelakaan
Kukuh S. Achmad, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), menekankan bahwa potensi kecelakaan dapat dihindari dengan menggunakan produk yang aman dan berkualitas.-Foto: Agustina/Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSPRES.ID - Kualitas sebuah konstruksi tidak terlepas dari material bahan bangunan yang digunakan.
Selain memengaruhi keberlanjutan konstruksi, pemilihan material juga menjadi langkah antisipasi terhadap potensi kecelakaan seperti robohnya bangunan dan dampak kesehatan yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada material bahan bangunan menjadi sangat penting.
Kukuh S. Achmad, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), menekankan bahwa potensi kecelakaan dapat dihindari dengan menggunakan produk yang aman dan berkualitas.
BACA JUGA:Uang Kuliah Jadi Abu Akibat Rumah Terbakar, Rika Bingung Cari Pinjaman
"Kami mendorong penggunaan material bangunan dengan standar SNI, dan produsen diharapkan memproduksi material bahan bangunan yang ramah lingkungan, mendukung aspek kesehatan," ungkapnya.
BSN telah menetapkan sebanyak 15.192 SNI, termasuk 440 SNI yang berkaitan dengan bahan material bangunan, di mana 42 di antaranya wajib diterapkan.
Menurut Kukuh, membangun rumah, sekolah, atau gedung memerlukan perhatian terhadap aspek standardisasi.
"Jika tidak, risiko ambruk dan rusaknya bangunan dapat membahayakan orang di sekitarnya," tambahnya.
BACA JUGA:Tidur Nyenyak dan Ruangan Aromatik: Tips Sukses Merawat Tanaman Lavender di Dalam Rumah, Cobaan Yuk!
Kukuh juga menjelaskan beberapa jenis bahan material bangunan yang sangat penting untuk diketahui ketika membangun konstruksi, termasuk yang telah diberlakukan secara wajib.
"Diantaranya adalah semen, batu bata, baja, pipa, keramik, kaca, cat, genteng, paku, dan lain sebagainya," terangnya.