Makan Onde-onde Sesuai Umur Plus Satu, Perlambang Harapan Usia Panjang

Filosofi festival makan Onde-onde yang sarat makna bagi masyarakat Tionghoa.-Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Di dalam tradisi masyarakat Tionghoa, yang berlangsung sejak ribuan tahun silam dan tetap terjaga hingga saat ini ialah Festival Onde-onde atau disebut juga dengan Festival Dongzhi.

Yang mana, festival satu ini termasuk salahsatu festival penting dalam tradisi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia termasuk di Indonesia. 

Festival Onde-onde atau Festival Dongzhi sendiri, diperingati di puncak musim dingin di Tiongkok dan dirayakan pada tanggal 22 Desember tahun Masehi.

Dimana, perayaan Festival Onde-onde ini memilih filosofi dan falsafah kehidupan yang sangat bermakna bagi masyarakat Tionghoa.

BACA JUGA:Tidak Lengkap Imlek tanpa Kue Keranjang, Begini Filosofinya

BACA JUGA:Resep Lontong Cap Go Meh, Hidangan Spesial yang Membuat Keluarga Bahagia Dihari Imlek

Bahkan di saat mengkonsumsi onde-onde ini tidak jarang sebagian besar masyarakat menyesuaikan dengan umur mereka yang memakannya.

Misalnya orang berumur 17 tahun, maka ia akan mengonsumsi 17 buah onde-onde.

Terkait festival Onde-onde ini yang dikutip dari berbagai sumber akan dibahas secara singkat oleh Sumateraekspres.id.

Di dalam masyarakat Tionghoa terutama di negara Tirai Bambu atau Tiongkok sejak beberapa abad silam dikenal dengan lima perayaan atau festival yang secara turun temurun ini terus dilakukan hingga saat ini. 

BACA JUGA:Harus Tau, Ini Makna Pemberian Angpau Saat Tahun Baru Imlek

BACA JUGA:15 Tradisi Khas Imlek, Nomor 6 Sangat Dinanti-nanti Lho

Kelima tradisi atau festival ini yakni, festival musim semi atau yang biasa disebut serta dikenal dengan Imlek atau Xin Cia ataupun tahun baru Tionghoa yang dirayakan setiap tanggal 1 bulan kesatu tahun lunar.

Setelah itu atau yang kedua, Festival Cheng Beng yang dilaksanakan setiap tanggal 5 April di tahun Masehi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan