https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Viral Video Bullying Bocah

PERLINDUNGAN : Polisi mendatangi rumah korban bullying yang terjadi di JPO di atas rel KA dekat Stasiun KA Baturaja menjadi menjadi viral. -FOTO: BERI/SUMEKS -

BATURAJA - Aksi bullying yang terjadi di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas rel KA dekat Stasiun KA Baturaja menjadi menjadi viral. Hal ini setelah video seorang anak warga Kelurahan Talang Jawa yang di-bully temannya yang juga masih di bawah umur tersebar di media sosial.

BACA JUGA:HEBOH! Mahasiswa dan Dosen di Perguruan Tinggi di Sumsel Dugem Viral di Dunia Maya, Begini Ceritanya

BACA JUGA:Viral di Media Sosial, Video Redenominasi Rupiah Segera Beredar. Ini Penjelasan Pihak Bank Indonesia!

Video tersebut direkam salah satu teman pelaku yang melakukan aksi pembulian. "Ok guys kita jingok (lihat) Jd (inisial) berkelahi," ujar suara yang merekam sebelum aksi bully. 

Lalu salah satu pelaku berpakaian putih menendang bagian muka korban. Disusul memukul bagian muka dan kepala korban beberapa kali. Kejadian itu sendiri ternyata sudah dilaporkan orang tua korban Hendra (32), dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas).

"Masih dalam dumas. Belum dibuat LP," kata Kapolres OKU AKBP Arif Harsono melalui Kasi Humas AKP Ibnu Holdon.  Plt Kasat Reskrim Iptu Dedy mengatakan, unit perlindungan dan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres OKU. 

Dari korban dan orang tuanya masih akan diperiksa dan diambil keterangan. Termasuk nantinya akan diklarifikasi dari pelaku yang diduga melakukan aksi bully terhadap rekannya tersebut. Hasilnya nanti akan ditelaah.

Karena kejadian ini pelaku dan korban masih anak anak tentu ada perlakukan khusus. Termasuk kemungkinan adanya upaya perdamaian dari keluarga korban dan dari pelaku. Karena baik korban dan pelaku masih anak anak.

Data yang berhasil dihimpun, orang tua dari korban berinisial Fa (12), Hendra mengatakan, anaknya tersebut menjadi korban dipukul oleh temannya berinisial Fe. Kejadian pada Selasa (5/12) jam 12.30 WIB. 

Disebut Hendra dari pengakuan anaknya, kalau yang memukul tersebut masih satu sekolah dengan anaknya. Tapi dari kelas berbeda atau lebih senior. Anaknya masih duduk di bangku kelas VIII. Sedangkan pelaku duduk di bangku kelas IX. 

"Sejak kejadian takut ke sekolah. Takut ketemu dengan temannya itu Pak," kata ibu korban. Alasan pelaku memukul karena menuding Fa telah mengupat (menjelekan) kakak dari Fe. "Fe itu disuruh kakaknya pukul aku," kata Fa. (bis)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan