Menantikan Rahmat Dari Langit, Warga Desa Noman Baru Gelar Salat Istisqa di Tengah Sungai yang Mengering
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah warga yang tinggal di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, mengadakan salat istisqa dengan cara yang unik. Pada hari Rabu (4/10) pukul 08.00 WIB, para warga berkumpul di tengah aliran sungai mengering untuk melanjutkan upacara keagamaan mereka, dengan harapan agar hujan segera turun. Musim kemarau tahun 2023 telah memberikan dampak yang semakin parah bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Muratara. Mereka menghadapi bukan hanya kebakaran hutan, kabut asap, tetapi juga kekeringan yang meresahkan karena sumur-sumur mereka telah mengering. Situasi ini memaksa banyak warga untuk bergantung pada air sungai sebagai sumber air bersih. Meskipun kualitas air sungai juga tercemar akibat aktivitas pertambangan emas yang berlangsung di hulu aliran sungai. BACA JUGA : Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Salat Istisqa dan Berdoa pada Allah SWT: Hujan Penyelamat di Tengah Kemarau Fauzi, salah satu warga, menyatakan bahwa mayoritas sumber air bersih milik warga telah mengering. Bahkan sumur yang mereka gali hingga kedalaman 10 meter pun tidak memiliki air. Hal ini telah mengakibatkan kehidupan sehari-hari mereka menjadi sangat sulit, termasuk untuk mandi dengan air sungai yang keruh. Warga saat ini hanya dapat bertahan dengan kondisi yang ada dan berdoa agar hujan segera turun. Sehingga mereka dapat mengisi kembali sumur-sumur mereka yang kosong. BACA JUGA : Panduan Lengkap Tata Cara, Niat dan Langkah-langkah Mandi Wajib Kepala Desa Noman Baru, Muharzoni, mengonfirmasi bahwa warga telah melaksanakan salat istisqa di tengah aliran sungai Rupit yang kering.