Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Efisiensi Anggaran, Posko Karhutla Banyuasin Hanya Siaga Dua Bulan

Efisiensi anggaran, posko karhutla Banyuasin hanya aktif 2 bulan, Agustus–September. Waspada kemarau lebih kering, jaga lingkungan, jangan bakar lahan! Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Banyuasin tahun ini mengalami penyesuaian signifikan.

Bila tahun sebelumnya posko karhutla disiagakan hingga empat bulan, kini waktu siaga dipangkas hanya menjadi dua bulan akibat efisiensi anggaran.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin, Reza Agus Perdana.

    “Pengurangan masa siaga ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi,” ungkap Reza saat ditemui, Rabu (23/4/2025).

BACA JUGA:Target Lima Tahun, Muba Siap Bebas dari 72 Titik Blankspot di 56 Desa

BACA JUGA:Operasi Pasar Murah Batal Saat HUT PALI ke-12, Warga Talang Ubi Kecewa Berat

Meski demikian, Reza memastikan kesiapsiagaan tetap berjalan maksimal. Posko-posko karhutla yang melibatkan personel TNI/Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api, tim reaksi cepat (TRC), dan relawan desa peduli api, dijadwalkan mulai aktif pada bulan Agustus hingga September 2025.

    “Itu periode puncak karhutla berdasarkan pola iklim dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

BPBD Banyuasin akan menyiagakan tujuh posko utama yang tersebar di kecamatan-kecamatan rawan karhutla. 

Di antaranya adalah Pulau Rimau, Tungkal Ilir, Tanjung Lago, Rambutan, Rantau Bayur, serta sebagian wilayah Sembawa, Talang Kelapa, Banyuasin I, dan Muara Sugihan.

BACA JUGA:Joncik Muhammad Resmi Nahkodai DPW PAN Sumsel 2024–2029, Siap Antar Partai Melesat di Pemilu 2029

BACA JUGA:Pemkab Lahat Bangun Irigasi Teknis 2026, Dimulai dari Pagar Jati untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Meskipun puncak siaga diprediksi berlangsung pada Agustus dan September, Reza menuturkan bahwa fase siaga bisa dimulai lebih awal, bahkan sejak Mei 2025, tergantung dinamika cuaca yang dirilis oleh BMKG.

    “Tahun ini diperkirakan musim kemarau akan lebih kering dibanding 2024. Ini artinya risiko karhutla pun lebih tinggi,” tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan