Jual Sabu Lebih Untung dari Sayur
NARKOBA
PRABUMULIH - Penghasilannya sebagai pedagang sayur, dirasakan Riyanti, masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu rumah tangga (IRT) itu, beralih menjual sabu-sabu. Keuntungannya lebih besar dan cepat laku.
“Terpaksa aku jualan (sabu-sabu), Pak. Karena tak cukup duit dari jualan sayur," cetus tersangka Riyanti, warga Jl Nigata, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur, Senin (1/5).
Dia mengaku baru dua kali menjualkan sabu. Pertama, ambil sabu seharga Rp2 juta. Lalu dipecahnya jadi paket-paketan kecil seharga Rp250 ribu. "Keuntungan dari penjualan pertama Rp800 ribu," akunya, di Mapolres Prabumulih.
Tergiur dengan keuntungan pertama yang cukup gampang, dia melanjutkan menjual sabu untuk kedua kalinya. Apes, kali ini dia tertangkap personel Satresnarkoba Polres Prabumulih. "Aku dapat sabunya dari wong Prabumulih inilah," bebernya. BACA JUGA : Dua Hari Bekerja, Larikan Barang Bos
Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi SIK MH, didampingi Kasat Resnarkoba AKP Heri SH, dan Kasi Humas AKP Sri Djumiati, mengatakan penangkapan tersangka ini dari hasil penyelidikan anggotanya. “Kami masih akan kembangkan ke bandarnya,” sebutnya.
Pihaknya juga menangkap pengedar narkoba lainnya, di Jl Raya Prabumulih-Muara Enim (Portal Simpang Penimur), Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Jumat, (28/4), sekitar pukul 21.30 WIB.
Tersangkanya, Sheno Adyapati (37) warga Jl Simpang Penimur, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.