Reformasi Pendidikan, Gali Potensi Ekonomi

 

*PWM Gelar Pembekalan Tugas Majelis

PALEMBANG - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) menggelar pembekalan tugas majelis dan lembaga, serta halal bihalal di auditorium Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel, akhir pekan lalu. Ketua PWM Sumsel, Ridwan Hayatudin SH MH, mengatakan, kegiatan pembekalan tugas majelis dan lembaga PWM Sumsel periode 2022-2027 bertujuan memberikan pemahaman tentang Muhammadiyah.

"Muhammadiyah itu organisasi filantropi, organisasi kemanusiaan yang berangkat dari kepedulian dan keprihatinan terhadap masyarakat Indonesia. Mulai dari zaman penjajahan hingga hari ini dan itu perlu kepedulian kita semua, melalui Muhammadiyah untuk mengentaskannya," ujarnya didampingi Wakil Ketua PWM Sumsel, Dr Ir Mukhtarudin Muchsiri MP di sela-sela acara.

Selanjutnya dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya akan melaksanakan dua program. “Pertama bidang pendidikan, kita akan bikin reformasi pendidikan misalnya untuk menjadi kepala sekolah bahkan guru-guru, kita tes psikologinya supaya sesuai dengan keahliannya. Karena pesan Nabi apabila urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka itu akan salah pada tempatnya," ujarnya.

Program kedua pihaknya mengaktifkan potensi-potensi ekonomi Muhammadiyah yang selama ini tertidur. "Tadi saya sudah katakan dari perspektif ekonomi sebenarnya Muhammadiyah Sumsel itu raksasa tidur. Ini kita bangkitkan sesuai dengan pilar Muhammadiyah.

Ada pilar pendidikan, kesehatan, ekonomi bahkan kami tanggal 6-7 Mei nanti ke Jakarta, ada pelatihan pendidikan pencerahan dalam bidang ideologi politik dan organisasi," katanya. Hingga saat ini jumlah sekolah di bawah naungan Muhammadiyah Sumsel sekitar 300-an unit, mulai dari jenjang SD hingga SMK sederajat.

Dewan Pakar/Konsultan Majelis Dikdasmen PWM Sumsel, Drs H Riza Pahlevi MM, mengatakan, kegiatan orientasi sekaligus penyerahan SK kepada ketua-ketua majelis wilayah Muhammadiyah. "Juga ada wejangan dari Pak Prof Romli, berikut ada halal bihalal dan tausiyah," ucapnya.

Katanya dalam berorganisasi harus memahami organisasi itu kerelaan atau keikhlasan untuk dapat harus dipegang teguh para anggota Muhammadiyah.

"Kalau dia Muhammadiyah tentu bisa menghidupkan kehidupan Muhammadiyah. Itu ikhlas, saling toleransi, satu bahu membahu demi jayanya Muhammadiyah,” tegasnya.

Dia berharap mudah-mudahan seiring program Pemprov Sumatera Selatan, yakni Sumsel Maju Untuk Semua. "Kita berharap Muhammadiyah juga akan jauh lebih maju dari organisasi-organisasi lain terutama di bidang pendidikan," pungkasnya. (nni/fad)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan