https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ketar-Ketir Badai PHK Massal, Wamenaker Ungkap 60 Perusahaan Akan Kurangi Karyawan, Sumsel Aman!

--

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  - Pemutusan hubungan kerja (PHK) akan jadi ancaman nyata. Kementerian Ketenagakerjaan telah mendapatkan informasi 60 perusahaan akan merumahkan karyawannya secara massal. Dominan di Pulau Jawa.

Hal ini membuat pemerintah ketar-ketir. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer Gerungan, mengaku telah memperoleh informasi adanya 60 perusahaan yang akan melakukan PHK massal. 

"Ini mengerikan sekali. Ada sekitar 60 perusahaan yang akan melakukan PHK. Keluhannya, Permendag No 8/2024 ini yang memudahkan impor bahan jadi," ujarnya. Faktor lain seperti pelemahan ekonomi global, meningkatnya persaingan bisnis, dan pesatnya perkembangan digitalisasi telah memicu perubahan besar di dunia kerja.

Menurutnya, badai PHK terjadi di mana-mana. Di Indonesia, Immanuel mengungkap kalau sejak Januari-Desember 2024 tercatat setidaknya 80.000 kasus PHK.

BACA JUGA:2025, Pemda Harus Tetap Anggarkan Gaji Honorer, MenPANRB: Tak Boleh Ada PHK

BACA JUGA:Cara Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Setelah PHK atau Resign, Ikuti Langkah Mudah Ini

“Ini lagi ada proses yang transisi. Tatanan dunia yang baru pasti ada sesuatu yang baru juga," kata dia. Salah satu yang kini jadi fokus pemerintah yakni isu pailit PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk. Sekitar 2.500 buruh terancam menganggur.

Langkah antisipasi yang dilakukan Kemnaker ialah menyiapkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Juga siapkan pasar kerja bagi para buruh. Upaya lain, melakukan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker RI, Indah Anggoro Putri mengatakan, sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar angka PHK tahun ini. 

"Per 23 Agustus ada 45.762 pekerja yang di-PHK. Per November 2024, ada 64.751 orang.  Didominasi sektor manufaktur atau industri pengolahan. Kalau di-zoom lagi, sektor tekstil, garmen, alas kaki," bebernya. 

Dilansir dari laman Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per Oktober 2024, sebagian besar provinsi yang mencatatkan jumlah PHK terbanyak berasal dari Pulau Jawa.

BACA JUGA:Pemerintah Pusat Bentuk Satgas PHK, Januari- 15 November Sudah 64.288 Pekerja Dirumahkan

BACA JUGA:Guru, Terbanyak Terjerat Pinjol, Disusul Korban PHK dan IRT

Terbanyak PHK di DKI Jakarta 14.501 tenaga kerja, Jawa Tengah 12.489 tenaga kerja, Banten 10.702 tenaga kerja, Jawa Barat 8.508 tenaga kerja dan Jawa Timur 3.694 tenaga kerja.

Kemudian, Bangka Belitung 1.894 tenaga kerja, Sulawesi Tengah 1.812 tenaga kerja, Sulawesi Tenggara 1.156 tenaga kerja, Riau 1.068 tenaga kerja dan Kalimantan Barat 786 tenaga kerja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan