Defensive Driving di Musim Libur Nataru 2025: Lebih dari Sekadar Mahir Mengemudi
Defensive Driving di Musim Libur Nataru 2025: Lebih dari Sekadar Mahir Mengemudi-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Mengemudi di tengah liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menjadi ujian berat bagi banyak pengendara.
Kemacetan panjang, curah hujan tinggi, hingga perilaku pengguna jalan yang sulit diprediksi, adalah tantangan utama yang harus dihadapi.
Dalam kondisi seperti ini, hanya keterampilan mengemudi saja tidak cukup. Diperlukan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip defensive driving untuk menjaga keselamatan di jalan raya.
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih Pastikan Keamanan Libur Nataru, Cek Pospam dan Posyan
Pentingnya Defensive Driving di Jalan Raya
Berbeda dengan konsep safety driving yang lebih menitikberatkan pada pengetahuan berkendara aman, defensive driving adalah seni mengemudi untuk menghindari potensi masalah di jalan.
Defensive driving menuntut pengemudi untuk tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga mampu membaca situasi dan mencegah kecelakaan akibat kesalahan pengguna jalan lain maupun diri sendiri.
Mayoritas kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh human error. Emosi yang tak terkendali, reaksi impulsif, serta ketidaktahuan terhadap aturan berkendara adalah pemicu utama.
Oleh karena itu, seorang pengemudi defensif harus memiliki mental tangguh, kemampuan antisipasi, dan kewaspadaan tinggi dalam setiap kondisi.
BACA JUGA:Eksplorasi Destinasi Wisata Ramah Kantong di Musi Banyuasin untuk Libur Nataru 2024-2025
BACA JUGA:Air Lintang Indah Jadi Destinasi Populer Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
4A: Pilar Defensive Driving
Untuk menerapkan defensive driving, Anda perlu memahami dan menerapkan prinsip 4A, yakni Alertness, Awareness, Anticipation, dan Attitude. Berikut adalah penjelasan keempat pilar tersebut:
Kewaspadaan (Alertness)
Jalan raya selalu penuh dengan potensi bahaya, mulai dari perilaku tidak terduga pengemudi lain hingga kondisi jalan yang buruk.
Pengemudi harus senantiasa waspada dan menghindari distraksi seperti penggunaan ponsel saat berkendara.