Akomodir Tendik Honorer Jadi PPPK
*Hardiknas Jangan Hanya Seremonial Semata
PALEMBANG – Selama ini penerimaan Pengawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hanya mengakomodir para guru honorer, tapi tidak dengan tenaga pendidik (tendik) honorer padahal mereka juga berperan sangat besar bagi kelangsungan pendidikan di Indonesia, khususnya Kota Palembang.
Telah sepatutnya, baik guru honorer maupun tendik mendapatkan perhatian terkait kesejahteraannya dari Pemerintah karena perannya ikut mencerdaskan anak-anak bangsa.
“Tanggal 2 Mei nanti kita akan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Kami berharap janganlah hanya sebatas seremoni saja setiap tahun, tapi ada gebrakan atau kebijakan dari Pemerintah yang dapat mensejahteraan para honorer,” jelas Tri Andriyansyah Putra, Ketua Forum Honorer K2 Kota Palembang, kemarin (30/4).
Pemerintah bisa memberikan perhatian, misalnya dengan mengakomodir dan membuka formasi PPPK sebanyak-banyaknya. Tuntaskan guru honorer dan tendik yang ada menjadi ASN, karena dengan status honorer, kesejahteraan mereka kurang diperhatikan. BACA JUGA : Harga Cabai Kian Merosot
Gaji sangat minim, digaji sekitar Rp300 ribu-an tanpa insentif. Itu pun digaji setelah dana BOS (bantuan operasional sekolah) cair per triwulanan, bahkan lebih lama.
Ironisnya, jika guru honorer sudah dilakukan penerimaan PPPK tiga kali, tendik honorer justru belum diakomodir sama sekali. Tenaga kependidikan itu meliputi tata usaha, operator sekolah, pustakawan, juga penjaga sekolah. Mereka juga punya peran yang besar dalam operasional sekolah, sehingga patut mendapat perhatian khusus.
"Yang lebih lucunya, operator sekolah menyediakan data bagi guru untuk ikut PPPK. Tapi mereka justru tidak bisa ikut PPPK sama sekali karena tidak ada formasinya," ucapnya.