Sajian Khas Nastar hingga Maksuba

FAVORIT : Empat jenis kue basah yang jadi favorit dari Bunda Rayya dan sering dipesan konsumen, yaitu makjola, maksuba, kojo, dan engkak ketan. (Inzet) Konsumen melihat berbagai jenis kue kering yang dijajakan pedagang di pasar tradisional. FOTO : BUDIMAN--
"Kami juga menyediakan kue Lebaran dalam bentuk hampers, baik kue basah maupun kering. Banyak yang minta soalnya, biasanya untuk diberikan kepada orang lain atau keluarga sebagai hampers Lebaran,” sebutnya.
Rate harga kue Lebaran dan hampers di Dapur Bunda Rayya, kotak biasa mulai Rp400 ribu, pakai hampers Rp450 ribu. Ada juga paket Rayya 1 isi 1 loyang kue plus 2 toples kue kering harga Rp750 ribu, Paket Rayya isi 3 kue basah Rp750 ribu, dan sebagainya.
Selain Palembang, kue-kue serupa pun disajikan di berbagai Sumsel, seperti Kota Kayuagung. Penyebutannya saja yang berbeda, seperti maksuba disebut bolu susu dan engkak ketan disebut bolu ketan.
Irawati, warga Kayuagung mengungkapkan bolu susu atau maksubah saat ini ia buat untuk sajian Lebaran. “Biasanya saya buat tiga atau dua hari mendekati Lebaran. Bolu ini kan tidak bisa tahan lama jadi harus dibuat dekat Lebaran saja," terangnya, kemarin.
Dikatakan, bolu ini menggunakan bahan berupa gula pasir, susu, telur 30 butir, sedikit gandum, mentega dan bahan lainnya. “Rasanya sangat manis dan lembut.
Kalau membeli harganya bisa mencapai Rp250-Rp300 ribu per loyang tergantung ukuran,” terang Ira. Cara membuatnya biasanya di-oven atau dimasak menggunakan kekap. Dilapisi satu persatu hingga adonan habis, melapisinya juga tidak terlalu tebal.
Sementara bolu ketan juga sama menggunakan telur, tapi kue ini berbahan dasar tepung ketan, gula pasir susu, santan, dan bahan lainnya. Memasaknya sama di oven atau menggunakan kekap yang dipanaskan di atas bara api.
“Waktunya cukup lama hingga beberapa jam karena dimasak selapis-selapis, rasanya manis dan lembut. Karena memasaknya rumit, makanya hanya ada saat Lebaran saja.
Jika ingin membeli kepada pengrajin kue, harganya cukup mahal,” tuturnya. Kue ini biasanya disantap bersama teh atau kopi, disajikan bersama kue kering lainnya.
Ada lagi satu kue khas Kayuagung, namanya bolu cupu. Kue sederhana ini menjadi salah satu makanan favorit keluarga, termasuk ketika Lebaran lantaran rasanya yang lembut dan enak.
Pemilik usaha bolu cupu yang berlokasi di Kelurahan Mangun Jaya, Nyimas Kalung mengungkapkan sehari ia mampu memproduksi hingga 15 kg adonan kue dari gula pasir, tepung terigu, dan telur. "Sehari bikin kue langsung habis," terangnya.
Dirinya buka usaha ini sejak 24 tahun lalu. Rasa bolu yang ditawarkan berbeda dengan bolu cupu kebanyakan.
Konsumen datang langsung ke rumahnya membeli bolu dalam cup-cup, terutama mendekati Lebaran, kemarin. “Satu kompor satu oven dan satu pencetakan bolu terbuat dari kuningan berbentuk bulat,” lanjutnya.
BACA JUGA:Belajar Bikin Kue Tampah hingga Pempek Pistel, Dalam Gelaran Aisyiyah Sumsel Expo 2025
BACA JUGA:Produksi Dodol hingga 400 Kilogram