Terungkap! Ini Deretan Fakta Mengejutkan Tentang Tubuh Pelari: Lebih dari Sekadar Langsing dan Kaki Panjang

Lari bukan hanya soal tubuh ideal—tapi juga kekuatan, daya tahan, dan kesehatan mental yang optimal. Foto: healthline--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ketika mendengar istilah "tubuh pelari", yang terbayang mungkin sosok bertubuh ramping, tinggi, dan berotot kaki yang panjang, dan tentu gemar lari.
Namun pada kenyataannya, tubuh pelari hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Setiap tubuh akan memberikan respons yang unik terhadap latihan lari, tak terkecuali di level profesional.
Bahkan di kalangan atlet elite, bentuk tubuh pelari jarak pendek tentu berbeda dengan pelari maraton. Begitu pula jenis latihan yang mereka jalani sangat beragam.
Tambahkan pula para pelari rekreasional, pelari maraton pemula, hingga individu yang ingin meningkatkan daya tahan atau sekadar membakar kalori, maka gambaran "tubuh pelari" menjadi semakin beragam.
BACA JUGA:Serunya Fun Run Palembang RunnersXSocio Space, Kompak Lari Sehat dan Perkuat Silaturahmi!
BACA JUGA:Siap Jawab Tantangan? 23 Days Challenge Ramadhan Runstreak Palembang Runners Uji Konsistensi Pelari
Meski begitu, berkomitmen pada rutinitas lari akan memberikan dampak signifikan pada tubuh, baik dari dalam maupun luar.
Berikut sembilan perubahan yang akan dialami tubuh jika mulai serius menekuni olahraga lari:
1. Meningkatkan Stamina
Lari merupakan bentuk latihan kardio klasik yang mampu melatih daya tahan tubuh. Baik lari jarak jauh maupun sprint, aktivitas ini melatih jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah untuk bekerja lebih efisien.
2. Menurunkan Risiko Penyakit
Aktivitas lari terbukti mampu menurunkan tekanan darah, memperlancar sirkulasi, dan secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Bahkan, riset menunjukkan bahwa lari dapat menurunkan risiko kematian dari segala penyebab hingga 27 persen.
3. Memperkuat Tulang
Sebagai olahraga berbeban tinggi, lari memberikan tekanan ritmis pada tulang yang memicu peningkatan kepadatan tulang, terutama di bagian tubuh bawah. Meski demikian, disarankan untuk menyeimbangkannya dengan latihan beban untuk tubuh bagian atas.