Amphuri Sumbagsel Dorong Kembalinya Status Internasional SMB II

SILATURAHMI : Ketua DPD Amphuri Sumbagsel, H Kuswariansyah ST dan tim bersama General Manager Sumatera Ekspres, H Iwan Irawan (tengah) di Kantor Graha Pena Sumatera Ekspres saat silaturahmi, kemarin (25/3). -foto: ist-
8-12 Mei Gelar Pelantikan Pengurus dan AITE
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada sekitar 10 ribuan jemaah umrah dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berangkat ke Tanah Suci setiap tahunnya. Sayangnya, hampir sebagian besar terbang dari luar Sumsel karena status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II yang tidak lagi sebagai bandara internasional.
Kondisi inilah yang dikeluhkan para pengelola travel umrah yang tergabung dalam Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sumbagsel. “Kami mendorong dan mendesak agar SMB II kembali berstatus bandara internasional seperti bandara-bandara lain di Sumatera,” ungkap Ketua DPD Amphuri Sumbagsel, H Kuswariansyah ST di Graha Pena, kemarin (25/3).
Menurutnya, dengan harus berangkat dari Jakarta atau bandara lain, tentu saja biaya umrah yang dikenakan kepada jemaah tidak bisa ditekan. Sedangkan mau carter pesawat, tentu juga tidak murah. “Tapi kalau Bandara SMB II kembali berstatus internasional, biaya pesawatnya bisa bersaing. Sebab, tidak hanya Lion saja, ada Scoot, Air Asia dan lainnya yang melayani penerbangan umrah,” beber dia.
Dampaknya tentu saja kepada turunnya biaya penerbangan yang akhirnya berdampak pada biaya umrah itu sendiri. Menurut Kuswariansyah didampingi Sekretaris Amphuri Sumbagsel Bharata Ganda Septiyandri ST, Wibawa Mega Putra dan Nova, pihaknya sudah menyuarakan desakan agar status internasional Bandara SMB II bisa kembali lewat DPRD Sumsel.
“Kami juga akan mencoba bertemu gubernur, juga ke DPR RI agar ini bisa terwujud. Sebab, jika kembali jadi bandara internasional, tidak hanya umrah yang bisa lebih murah. Tapi paket wisata dari Palembang ke luar negeri atau sebaliknya juga akan hidup kembali dan ini pastinya menambah PAD,” imbuhnya.
BACA JUGA:Desak Status Internasional Bandara SMB II Dikembalikan, Tingginya Biaya Umrah
Di Sumsel, Babel, Bengkulu dan Jambi ada 29 travel anggota Amphuri Sumbagsel. Terbanyak di Sumsel, utamanya Palembang. Rata-rata setiap travel akan memberangkatkan 300-500 jemaah per tahun. "Jangan tergiur travel umrah yang menawarkan biaya murah, tapi tidak terjamin kualitas layanannnya,” tegas Kuswariansyah.
Selain menyuarakan soal desakan agar SMB II jadi bandara internasional lagi, Kuswariansyah, dan jajaran juga menginformasikan rencana pelantikan Pengurus DPD Amphuri Sumbagsel periode 1446 H-1450 H di Atrium OPI Mall pada 8 Mei mendatang. “Acara itu juga dimeriahkan Amphuri Islamic Travel Expo (AITE) yang akan digelar 8-12 Mei. Kami mohon support dari Sumatera Ekspres,” tandasnya.
Sebelumnya, Manager YK Madira Travel & Umrah, Irawan juga menyuarakan soal tingglnya harga biaya pesawat karena turun Bandara SMB II tak lagi berstatus internasional. “Karena belum dibuka lagi SMB II sebagai bandara internasional akibatnya harga tiket umrah terbilang mahal karena carter flight didominasi satu maskapai saja,” beber dia.
Harapannya, ucap Irawan, SMB II kembali jadi bandara internasional sehingga ada lagi penerbangan reguler umrah internasional dari Palembang langsung ke Arab Saudi. Untuk penerbangan wisata di luar umrah pun juga kembali terbuka, baik Palembang ke Malaysia, Singapura maupun Thailand atau sebaliknya.
Dengan begitu, dapat kembali menghidupkan pariwisata dan event internasional di Palembang. “Tapi kalau masih seperti sekarang, dominan satu maskapai carter flight saja, sangat berpengaruh dengan biaya tinggi tiket umrah dan ini ditanggung jemaah. Kasihan ribuan warga Sumsel yang ingin umrah,” tuturnya.