https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sesalkan Konten Willie Salim 200 kg Daging Rendang Lenyap, Helmy Yahya: Ggak Segitunya Kali Orang Palembang

SESALKAN: Helmy Yahya melalui akun instagramnya, sesalkan konten Willie Salim. -FOTO: TANGKAPAN LAYAR IG-

Helmy Yahya juga mengingatkan food blogger, yang kadang menilai orang atau usaha orang dengan demikian kelewatan. Sampai restorannya tutup, warungnya tutup. Padahal utangnya untuk membangun warung belum selesai.

"Mari, kita punya tanggung jawab. Sekali lagi kalau kamu merasa salah, minta maaflah. Enggak semua orang Palembang seperti itu," tegas Helmy Yahya lagi.

Dia tidak menyalakan siapapun. Tapi apa yang dilakukan Willie Salim, menurutnya itu menampar cukup banyak orang. “Dan saya adalah orang yang ikut andil ya, dalam rangka bagaimana membuat Palembang itu menjadi kota yang makin baik,” tuturnya.

“Jadi sekali lagi saya menunggu sikapmu ini. Banyak sekali  teman-teman konten creator, terutama yang orang-orang Palembang, atau malah bukan orang Palembang yang juga menyayangkan apa yang kamu lakukan,” tukas Helmy Yahya.

Dia menyerukan, jadilah konten kreator aktivitas apapun, boleh segi apapun, tetapi perhitungkan apa dampak dari konten tersebut. "Saya sebagai ketua asosiasi mempersilahkan kamu untuk berkreasi menolong masyarakat, silahkan. Karena saya juga melakukannya bertahun-tahun yang lalu. Tapi pikirkan, tidak semua apa yang kita lakukan itu berdampak seperti yang kita mau. Apalagi kalau ada unsur setting-an, itu saja," pungkas Helmy.

Mews anchor sekaligus presenter televisi nasional asal Palembang Andromeda Mercury, juga mengkritik cara kampungan Willi Salim demi mendongkrak popularitasnya. Melalui akun instagram pribadinya, Andromeda mengomentari insiden raibnya 200 kg daging rendang di BKB tersebut.

"Rakus cak kelaparan nian! dak pernah jingok rendang apo? aii seolah-olah nian. Jangan baseng ngasih cap wong men lom kenal, jangan pukul rato pulok seakan-akan wong cak itu galo, ringam aku, asli,” kata Andromeda, dengan logat bahasa Palembangnya yang kental.

Sebab, banyak temannya yang mengirim DM ke instagramnya. Menanyakan rakus seperti kelaparan sekali, apakah orang Palembang tidak pernah melihat rendang. 

“Seolah memang seperti itu. Jangan asal memberikan penilaian kepada seseorang jika belum kenal, dan jangan juga dipukul rata seolah semua orang (Palembang) seperti itu. Jujur saya kecewa dengan kamu. Banyak yang mengirim DM,” tegas Andro, sapaan Andromeda.

Hal lainnya, dia menyebut jika yang dilakukan Willie Salim tersebut secara bahasa memang terkesan dramatis. Karena daging yang berjumlah ratusan kilogram tapi belum matang.

Selain itu, dibumbui pula dengan kata-kata yang terkesan bombastis. Namun cenderung mendeskreditkan, jika peristiwa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya tidak sampai satu jenis habis.

"Pemilihan-pemilihan diksi kata-kata seperti itu memang menimbulkan kesan woww, masak seperti itu. Padahal sudah jelas dia (Willie) itu kan konten kreator terkenal. Dia menggelar acara itu di dekat Jembatan Ampera, seberang BKB makanya semua orang tumplek blek ngumpul di sana," urainya.

Menurutnya, seharusnya Willie bersyukur karena secara visual gambarnya bagus, ramai karena dihadiri banyak orang. 

"Kamu memasak rendang itu untuk diri sendiri atau dibagikan? Dibagikanlah jelas itu, harusnya terima saja. Semestinya dari awal acara itu berkoordinasi karena di sana itu ada aparat. Dengan menyusun secara detail script awal alur konten, jangan justru main spontan-spontan saja," keluhnya.

Terlebih, Willie juga telah mengumumkan jika nantinya daging rendang tersebut apabila telah matang bakal dibagi-bagikan.  “Harusnya kamu itu bersyukur sudah disambut oleh orang Palembang, jadi pemilihan judul seperti tragedi, raib sepertinya sangat tidak pas. Yang berujung pada memunculkan stigma negatif terhadap warga Palembang hingga mereka tersinggung," sesalnya.  (tin/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan