https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Disdikbud Empat Lawang Sayangkan Insiden Keracunan Makanan MBG di SD Negeri 7 Tebing Tinggi

Kepala Disdikbud Empat Lawang, Drs. Jhon Heri, sangat mendukung penuh program MBG, namun insiden keracunan di SD Negeri 7 Tebing Tinggi jadi peringatan penting. Keamanan dan kebersihan makanan harus lebih diperhatikan. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang menyampaikan keprihatinannya terkait insiden keracunan makanan yang terjadi pada siswa SD Negeri 7 Tebing Tinggi. 

Insiden ini terjadi dalam rangkaian program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak di sekolah.

Kepala Disdikbud Empat Lawang, Drs. Jhon Heri, menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung program MBG, namun insiden ini memberikan peringatan serius terkait pentingnya kebersihan dan keamanan makanan yang diberikan kepada siswa.

BACA JUGA:Kejari Mura Segera Miliki Gedung Baru untuk Tingkatkan Pelayanan Hukum

BACA JUGA:Sehari Lagi! Asmar Wijaya Ajak Masyarakat OKI Dukung Program Bupati Baru Pasca Pelantikan

"Kami sangat mendukung program ini karena bertujuan meningkatkan gizi anak-anak.

Tetapi dengan kejadian ini, kami khawatir akan dampaknya bagi siswa. Persiapan dan pengawasan ke depannya harus lebih matang agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Jhon Heri dalam keterangan yang diterima pada Rabu, 19 Februari 2025.

Insiden keracunan ini terjadi pada Selasa, 18 Februari 2025, ketika makanan yang dibagikan kepada siswa di SD Negeri 7 Tebing Tinggi ternyata mengandung ulat. 

BACA JUGA:Comeback Epic! Motorola Moto G45 5G Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 2,6 Juta!

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Resmikan Faskes RS Bhayangkara M Hasan, Luncurkan SIMRS, dan Gelar Bakti Kesehatan

Akibatnya, delapan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan tersebut. 

Meskipun demikian, para siswa sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Tebing Tinggi dan akhirnya diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

Jhon Heri menambahkan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG, termasuk pemerintah daerah dan penyedia makanan.

"Pemerintah daerah bersama penyedia makanan akan melakukan evaluasi ulang terkait sistem distribusi dan memastikan kualitas serta kebersihan makanan yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di masa mendatang," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan