https://sumateraekspres.bacakoran.co/

“Ado Gawe” Serap Ratusan Pencaker

LIVE ADO GAWE: Pj Wali Kota Palembang, Dr Cheka Virgowansyah dan Disnaker Kota Palembang promosikan akun Tiktok Ado Gawe Disnaker Kota Palembang. FOTO : ADI/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak launching 3 Desember 2024 silam, Program Ado Gawe Dinas Ketenagakerjaan Kota Palembang yang disiarkan langsung via media sosial (medsos) berdampak pada serapan jumlah tenaga kerja.

Dalam 2 bulan terakhir, ratusan atau sekitar 200 pencaker (pencari kerja) diklaim telah diterima bekerja. 

BACA JUGA:Cari Kerja, Pantau Live Tiktok 'Ado Gawe'

BACA JUGA:Ribuan Pencaker Berebut 3.500 Loker, Padati Job Fair Disnaker Palembang

Kadisnaker Kota Palembang, Rediyan Dedi mengaku pihaknya menggandeng berbagai perusahaan dari sektor pertambangan, perkebunan, dan swasta lainnya.

"Jadi masyarakat yang ingin mencari pekerjaan, setiap hari tinggal menonton live kita di medsos TikTok Kota Palembang. Di sana admin kita menginformasikan ke masyarakat,  perusahaan dan lowongan kerja yang tersedia.

Pada saat itu, pencaker pun bisa langsung mempersiapkan persyaratan dan berkas lamaran ke perusahaan yang diinginkan,” terang Rediyan Dedi.  

Dikatakan, hingga kini sekitar 200 orang sudah diterima bekerja di beberapa perusahaan yang menjadi mitra Dinas Tenaga Kerja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis November 2024, jumlah pengangguran Kota Palembang di tahun 2023 sebanyak 7,49 persen atau setara 64 ribu orang.

Namun di tahun 2024, jumlah pengangguran terbuka di Kota Palembang berhasil ditekan pada angka 6,98 persen atau 56.850 orang. 

"Kita yakin angka pengangguran akan terus menurun, terutama setelah ada program "Ado Gawe ini. Kita juga punya program lain, termasuk magang di Jepang kerja sama Pemerintah RI dengan Jepang.

Secara otomatis, program ini juga akan menurunkan pengangguran terbuka di Kota Palembang pada tahun ini," tegasnya. 

Dijelaskan, pemicu banyaknya pencaker yang menganggur karena selektif saat mencari kerja, khususnya para lulusan universitas. Tak hanya itu, kebanyakan mereka juga melihat besaran upah atau gaji yang ditawarkan  perusahaan.

Sedangkan untuk kalangan yang tamatan SMU sederajat, kendala utama mereka belum memiliki skill atau keahlian yang dibutuhkan di tempat berkerja. Hal ini menyebabkan mereka menjadi sulit bersaing di dunia dan pasar kerja sekarang ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan