https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Komplotan 8 Perampok Bersenpi Menebar Teror di Sumsel, Diduga Pelaku Lintas Daerah, Waspadalah

BRUTAL: Brutalnya aksi perampokan di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Muba, yang terekam CCTV dalam toko milik tauke minyak Maspar. -FOTO: IST-

SUMSEL,SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi komplotan 8 perampok bersenjata api (senpi) di Kecamatan Sanga Desa, Musi Banyuasin, Jumat (7/2), cukup menyentak dengan hasil mencapai Rp850 juta. Padahal Senin (3/2), 8 perampok bersenpi juga baru saja beraksi di Kecamatan Muara Telang, Banyuasin.

Dua kejadian yang hanya berselang 4 hari di dua kabupaten bertetangga itu, masih berusaha keras diungkap jajaran Polres Muba dan Polres Banyuasin. Termasuk di-back up Subdit 3/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, juga sudah bergerak melakukan penyelidikan.

Terkait perampokan di warung dan rumah tauke minyak Maspar di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, potongan video dari 2 titik kamera CCTV dalam warung telah beredar luas. Terlihat brutalnya 6 orang pelaku yang masuk ke dalam toko, tak perduli disaksikan balita yang menangis.

Tertera perampokan itu terjadi sekitar pukul 08.56 WIB. Dari 8 orang pelaku yang datang mengendarai 4 sepeda motor, 6 orang pelaku masuk ke dalam toko. Pelaku menodongkan pistolnya, ke anak korban, Agung (24), yang mengenakan baju kaus hitam.

BACA JUGA:Ancam Senpi Istri dan Anak Tauke Minyak Keban 1, Komplotan Perampok Bawa Kabur Uang Rp400 Juta, 50 Suku Emas

BACA JUGA:Kompak dalam Hal Negatif, Kakak Adik Ini Merampok Warga OKUT, Ini Keterangan Polisi

Terkejut ditodong pistol oleh pelaku yang mengenakan jaket dan berhelm stiker OXO bagian belakangnya, Agung mengangkat kedua tangannya. Pelaku yang berjaket hitam dan abu-abu itu menerjang Agung hingga terjatuh.  

Sementara para pelaku lainnya sudah masuk ke arah meja kasir, menodongkan pistolnya kepada Meri Hartati (40). Pelaku meminta kunci brankas uang karena tahu warung tersebut juga menjadi agen untuk melayani transaksi perbankan, penarikan uang tunai ataupun transfer.

Dua pelaku yang sudah menguasai meja kasir, mulai menguras uang yang ada dalam laci. Pelaku lainnya meminta Agung dan ibunya duduk. Mereka meminta uang simpanan lainnya. “Mano lagi,” ujar pelaku seperti logat bahasa Palembang, bukan logat bahasa daerah Musi Banyuasin.

“Dak katek Pak, dak katek lagi,” jawab Agung. “Jangan ngomong dak katek lagi, mano kunci (brankas). Duduk-duduk,” perintah pelaku sambil menodongkan pistolnya.  Terdengar pula suara Meri Hartati, mengaku tidak tahu dimana kunci brankas disimpan. 

“Gek aku nelpon laki ku dulu ye,” pinta Meri dengan suara ketakutan. Namun pelaku tidak mengizinkan. Agung juga memohon ibunya jangan disakiti. “Jangan bunuh umakku oyy,” pintanya. Agung yang masih posisi duduk di lantai, kepalanya sempat dipukul gagang pistol.

BACA JUGA:Komplotan Perampok Bersenjata Rampok Toke Minyak Muba, Kuras Uang Rp 400 Juta dan Emas 50 Suku

BACA JUGA:Santroni Rumah Bidan Desa di 4L, Rampok Rampas Kalung Emas dan Lukai Penghuni Rumah dengan Sajam, Begini Kejad

Dua pelaku yang berada di balik meja kasir, juga terlihat berusaha membuka seperti brankas besi. Kemudian memasukkan tumpukan uang dari laci lemari ke dalam kantong dan tasnya. Meri yang bergamis putih dan jilbab cokelat, terlihat mendekati meja kasir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan