Sampaikan Klarifikasi, Tetap Jalan Terus

KLARIFIKASI : Jajaran Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan saat memenuhi undangan klarifikasi oleh KONI Pusat, Senin (20/1) di Kantor KONI, Jakarta. FOTO : HUMAS KONI SUMSEL--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Walau diguncang ancaman mosi tidak percaya sejumlah pengurus cabang olahraga.
Pengurus Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) memilih untuk jalan terus, mereka memastikan tetap menerima program kerja tahun 2025.
BACA JUGA:Agus Hasan Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua KONI OKI, Pj Sekda OKI Dukung Peningkatan Olahraga
BACA JUGA:Susiawan Rama Terpilih Sebagai Ketua KONI Lahat 2025-2029, Ferly Sumarno Mundur dari Pencalonan
Hal itu disampaikan Ketua KONI Sumsel, Yulian Gunhar melalui rilis usai memenuhi undangan untuk menyampaikan klarifikasi ke KONI Pusat pada Senin (20/1).
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa KONI Sumsel saat ini telah dan masih menerima proposal program kerja tahun 2025 dari pengurus cabor termasuk Pengrov Cabor Wushu yang memotori Forum Silaturahmi Cabang Olahraga Sumsel dan menyampaikan pernyataan sikap kepada Ketua Umum KONI Pusat (mosi tidak percaya, red).
“Sedang disusun dan dimasukkan (program kerja cabor, red) di dalam Rencana Anggaran Kerja (RAK) KONI Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025,” jelas Gunhar.
Sekretaris Umum KONI Sumsel Tubagus Sulaiman menyatakan bahwa KONI Sumsel sejak dilantik bulan Desember 2023 sampai dengan bulan Januari 2025 telah menjalankan roda organisasi dengan baik, antara lain mempersiapkan atlet PON XXI Aceh-Sumut pada tahun 2024. Kemudian, menyelesaikan utang pembinaan atlet dan pelatih yang tidak dibayarkan oleh pengurus sebelumnya pada tahun 2023.
Melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Provinsi Tahun 2024, menghadiri kegiatan Raker Kabupaten/Kota dan Musyawarah Olahraga (Musor) kabupaten/kota di beberapa kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
"Termasuk sekarang ini telah mempersiapkan program Sriwijaya Gold menuju PON XXII tahun 2028 dan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Selatan tahun 2025," bebernya.
Menurutnya, konsolidasi organisasi hanya bisa tercapai jika aturan yang ada dijalankan secara konsisten.
“Persiapan program kerja seperti rapat koordinasi dan kegiatan lainnya membutuhkan solidaritas. Jika di internal saja masih ada konflik, bagaimana kita bisa fokus meningkatkan prestasi olahraga?” tambahnya.
Waketum I Binpers Dr Arianto menambahkan olahraga bukan sekadar prestasi, tetapi juga mampu mengurangi pengangguran, membangun kapasitas tenaga kerja, dan menciptakan kebanggaan bagi daerah.
"Karena itu, kami berharap pemerintah harus memastikan infrastruktur olahraga yang sesuai standar untuk mendukung atlet kita,” paparnya.