Majukan Target Swasembada Pangan, Setop Impor 4 Komoditi Pangan di 2025

Prabowo Subianto. -FOTO: NET-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan tidak ada lagi impor beras, gula konsumsi, jagung, hingga garam di tahun 2025. Dia menargetkan Indonesia swasembada pangan, dalam waktu 4 tahun.
"Tapi saya percaya akan tercapai jauh sebelum tahun keempat,” ucap Prabowo di Jawa Barat, Senin (20/1). Bahkan dia mendapat laporan dari menteri-menteri bidang pangan bahwa tahun kedua ini sudah bisa swasembada pangan.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Selasa (21/1), serentak melakukan penanaman jagung 1 juta hektare (ha). Tingkat nasional dipusatkan di Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Diawali paparan Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo. Dilanjutkan dialog interaktif Kapolri dan Mentan bersama dengan perwakilan polda jajaran yang ikut melaksanakan penanaman jagung serentak.
"Tentunya satu kebanggaan dan kehormatan bagi institusi Polri, bisa melaksanakan apa yang menjadi program Bapak Presiden terkait dengan swasembada pangan. Kami mendapatkan tugas untuk bisa melaksanakan swasembada di bidang jagung, dengan target penanaman 1 juta hektare selama satu tahun (2025)," kata Kapolri Listyo.
BACA JUGA:Setop Impor, Berdampak Harga Beras Dunia
BACA JUGA:Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula, Ini Perjalanan Kasusnya!
Saat ini memasuki kuartal pertama, targetnya paling tidak Polri bisa menanam kurang lebih 300 ribu lebih lahan jagung di kuartal pertama ini, “Sehingga harapan kita sampai dengan kuartal keempat, 1 juta hektare lahan betul-betul bisa tertanam," imbuhnya.
Listyo mengapresiasi jajarannya yang bekerja penuh semangat, bahkan berinovasi dalam mewujudkan swasembada jagung ini. Salah satunya Polda Jawa Timur (Jatim), yang menggunakan benih jagung unggulan. Yakni, Jagung Bhayangkara.
Tentu pihaknya mendorong seluruh rekan-rekan jajaran yang bekerja penuh semangat bekerja sama dengan masyarakat dan kelompok tani. “Tadi disampaikan Pak Menteri, di Jawa Timur yang menanam jagung bisa rata-rata 3 atau 4 kali lipat hasilnya. Dimana rata-rata 1 hektare biasanya 5 ton, ini bisa hampir 18 sampai dengan 20 ton, tentunya ini menarik," ucapnya.
Pihaknya juga mendorong kreativitas-kreativitas dari seluruh jajaran. Tentunya program penanaman 1 juta lahan jagung ini memiliki manfaat untuk mendukung ekosistem makan bergizi gratis. ”(Jagung) ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak bagi ayam ataupun bebek ataupun binatang-binatang lain yang memang makanannya berasal dari jagung," jelasnya.
BACA JUGA:Update Neraca Perdagangan Sumsel: Ekspor Turun Tipis, Impor Melonjak Signifikan
BACA JUGA:Impor Beras-Karet Dongkrak Penerimaan Negara
Program penanaman jagung serentak ini tidak hanya menjadi langkah mendukung ketahanan pangan. Tapi juga bukti nyata sinergi pemerintah, Polri, TNI, dan masyarakat dalam membangun ekonomi pedesaan yang lebih mandiri dan berdaya saing.