Giliran Tegar Tinggalkan SFC

Tegar Hening Pangestu--
Kepergian Tegar tak hanya menjadi pukulan bagi tim, tetapi juga bagi para pendukung setia Sriwijaya FC.
Banyak dari mereka yang menyuarakan kekecewaan terhadap manajemen klub yang dinilai tidak mampu menjaga stabilitas internal tim, terlebih di tengah ancaman degradasi yang sudah di depan mata.
"Ini sangat mengecewakan. Pemain seperti Tegar adalah aset besar yang harusnya dipertahankan. Kalau manajemen seperti ini, bagaimana mau bersaing di liga?" ujar Arif, seorang penggemar, di media sosial.
Beberapa penggemar bahkan menyerukan agar manajemen segera berbenah, tidak hanya untuk menjaga kepercayaan pemain, tetapi juga demi masa depan klub yang lebih baik.
Bahkan dalam media sosial, juga dikatakan degradasi ini kemungkinan akan terulang kembali.
Seperti tertulis dalam laman Suporter Palembang. "Tahukah kalian? Jika melihat kondisi sriwijaya fc yang sekarang seakan Dejavu akan degradasi tim ini pada tahun 2018.
Yang di mana saat itu gaji pemain tidak dibayarkan, dan pada akhirnya pemain memilih untuk keluar dari Sriwijaya FC.”
Menanggapi situasi ini, CEO PT Digi, Anggoro Prajesta, petang kemarin (14/1/2025) memberikan penjelasan singkat.
Dalam wawancara dengan Sumatera Ekspres, Anggoro menegaskan bahwa pihak manajemen telah menyiapkan tim untuk menghadapi babak playoff degradasi meskipun tanpa kehadiran Tegar.
"Kami sudah menyiapkan pemain-pemain tambahan untuk mengisi kekosongan. Ada enam pemain baru yang kami rekrut, ditambah empat pemain yang lolos seleksi trial," kata Anggoro.
BACA JUGA:Khawatir Tatap Play Off, Coach Hendri Tegaskan Butuh Tambahan Pemain
BACA JUGA:Derby Menyedihkan Sriwijaya FC Dilibas PSMS Medan, Gagal Curi Poin
Adapun keenam pemain baru tersebut adalah Hafit Ibrahim (gelandang bertahan, Persikota Tangerang), Akbar Zakaria (bek kanan, Persikota Tangerang), Try Hamdani (kiper, Gresik United), Muhammad Fahri (gelandang bertahan, PSPS Pekanbaru), Padao (gelandang, PSPS Pekanbaru), dan Octavianus Kapisa (bek, PSPS Biak).
"Kami sedang memproses semuanya dengan Direktur Teknik untuk memastikan persiapan berjalan lancar," tambah Anggoro tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait masalah pembayaran gaji yang menjadi pemicu utama kepergian Tegar. (iol/kur/)