https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Menu Program Makan Bergizi Gratis Sudah Berdasarkan AKG dan Gizi Seimbang, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Maya Ija SST MPH RD. -FOTO: IST-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menu tempe orek, hampir selalu ada setiap hari pada paket program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai bergulir di Kota Palembang, dan beberapa kabupaten/kota lainnya di Sumsel. Banyak yang menyepelekan nilai gizi menu tempe, namun tidak bagi seorang ahli gizi.

Kepala Instalasi Gizi RSMH Palembang, Maya Ija SST MPH RD, menjelaskan, upaya meningkatkan status gizi anak usia sekolah terus menjadi perhatian berbagai pihak. Salah satu langkah strategis yang mulai diterapkan, makan bergizi gratis ke sekolah-sekolah.

Program MBG itu disusun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan pedoman gizi seimbang sesuai Permenkes No 28/2019, dan Permenkes No 41/2014. "Program ini tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak,” katanya.

Maya menjelaskan, menurut Permenkes No 28/2019, kebutuhan gizi anak laki-laki usia 10-12 tahun adalah 2.000 kalori per hari. “Dengan rincian 50 gram protein, 65 gram lemak, dan 300 gram karbohidrat,” urainya. 

Sementara untuk anak perempuan usia 10-12 tahun, kebutuhan harian gizinya adalah 1.900 kalori. Dengan perincian 55 gram protein, 65 gram lemak, dan 280 gram karbohidrat. "Jadi kebutuhan gizi setiap anak berbeda," sampainya.

BACA JUGA:Menu Makan Bergizi di Sukarami Sama untuk Semua Jenjang, Hanya Porsi Berbeda

BACA JUGA:Dukungan untuk Generasi Emas, Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di MLM

Kemudian untuk makan siang, hanya sekitar 30 persen dari kebutuhan harian yang harus dipenuhi. Contohnya, seorang anak laki-laki usia 10 tahun, membutuhkan 600 kalori dari makan siang. Angka ini diterjemahkan ke dalam porsi makanan, nasi 200 gram, lauk hewani 1 potong (50 gram).

“Kemudian, lauk nabati seperti tempe 1 potong (25 gram), sayur sekitar 100 gram, dan buah sebesar 100 gram,” terang. Maya melanjutkan, pentingnya mematuhi pedoman ini dalam menyediakan makanan untuk anak usia sekolah. 

Keseimbangan antara makanan pokok, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah sangat krusial untuk mendukung tumbuh kembang anak. ”Jika kebutuhan ini terpenuhi, anak akan lebih aktif, sehat, dan fokus dalam belajar,” tegasnya.

Sementara terkait program MBG yang digulirkan pemerintah pusat ini, menurutnya untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak. Setiap porsi makan siang disesuaikan dengan pedoman gizi seimbang. “Mencakup makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah,” ulasnya. 

Menu dirancang bervariasi setiap harinya, untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan tidak bosan. "Kalaupun makanan dikombinasi atau kreasi , maka perlu memastikan angka kecukupan gizi," ujar Maya.

BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis di Muba: Upaya Tingkatkan Gizi dan Semangat Belajar Anak, Target 14.000 Siswa

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Tanpa Susu, Bukan Daerah Penghasil, Tidak Boleh Kemasan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan