https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Layani hingga 62.750 Pasien Kanker

ANTRI : Keluarga pasien sedang antre mendaftar untuk berobat di RS Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tahun lalu RSMH berhasil melayani pasien kunjungan rawat jalan sebanyak 496.000 orang dan rawat inap 47.820 pasien. -Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS -

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  - RSMH memiliki enam layanan unggulan, dengan dua di antaranya prioritas utama, yaitu kanker dimana penyakit ini menyumbang 27,87 persen pendapatan rumah sakit, setara dengan Rp208 miliar, dengan total 62.750 pasien. 

Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang yang didirikan tahun 1957 berkembang menjadi salah satu rumah sakit terkemuka di Provinsi Sumatera Selatan. Awalnya dikenal sebagai Rumah Sakit Soekarno 78, RSMH mulai berperan sebagai wahana pendidikan pada tahun yang sama. Di 1972, rumah sakit ini resmi menjadi rumah sakit pendidikan tipe B, di mana pendidikan dokter spesialis pertama kali dimulai dengan spesialisasi Penyakit Dalam.

BACA JUGA:Usus Buntu karena Infeksi di Apendiks

BACA JUGA:Kian Krisis, Gabe-Imam Out

Direktur Utama RSMH Palembang, dr Siti Khalimah mengatakan perkembangan fasilitas RSMH pun terus berlanjut. Di 2009, pihaknya meresmikan gedung baru untuk mendukung layanan medis yang lebih baik. “Salah satu tonggak penting dalam sejarah rumah sakit ini terjadi pada tahun 2013, ketika tim medis berhasil mencetak sejarah melalui operasi pemisahan bayi kembar siam,” terangnya, kemarin.  

Di tahun 2022, lanjut dia, RSMH memperoleh lisensi sebagai rumah sakit transplantasi mandiri, menjadikannya setara dengan RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta. Sebagai pusat rujukan untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), RSMH saat ini melayani lima provinsi. Pada tahun lalu, RSMH menargetkan pendapatan hingga Rp1 triliun dengan jumlah kunjungan rawat jalan 496.000 pasien dan rawat inap sebanyak 47.820 pasien. 

“Kini kami memiliki kapasitas 927 tempat tidur, 98 poliklinik umum, dan 16 poliklinik eksekutif. Dalam bidang onkologi, terdapat 11 poliklinik umum dan 13 layanan eksekutif. Sumber daya manusia yang dimiliki meliputi 71 dokter spesialis, 181 dokter subspesialis, dan 26 dokter umum,” tegasnya. 

RSMH memiliki enam layanan unggulan, dengan dua di antaranya prioritas utama, yaitu kanker dimana penyakit ini menyumbang 27,87 persen pendapatan rumah sakit, setara dengan Rp208 miliar, dengan total 62.750 pasien. Kedua jantung, layanan jantung memberikan kontribusi sebesar 11,6 persen dari total pendapatan sekitar Rp86 miliar, dengan 9.778 pasien setiap tahunnya.

Layanan onkologi menjadi perhatian khusus, dengan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan terbanyak berasal dari kasus kanker payudara, serviks, leukemia, dan kanker ovarium. Berdasarkan disiplin ilmu, pasien onkologi yang paling banyak dirawat berasal dari Bedah Onkologi (18.600 pasien), Onkologi Medik (16.590 pasien), serta subdisiplin seperti onkologi anak, ginekologi, kepala-leher, dan mata.

RSMH saat ini dilengkapi alat-alat canggih untuk mendukung diagnosis dan terapi, termasuk dua mesin LINAC (Linear Accelerator) dan satu Foba yang dapat menangani hingga 25.000 tindakan per tahun. Selain itu, rumah sakit ini memiliki CT Scan 256 slice dengan utilisasi 6.100 tindakan per tahun, serta MRI 1,5 Tesla yang digunakan sekitar 6.900 kali per tahun.

“Dalam upaya meningkatkan layanan, RSMH sedang membangun gedung Onkologi Center di area bekas rumah dinas karyawan yang telah dikosongkan. Gedung ini dirancang terdiri dari delapan lantai dan satu semi-basement untuk parkir. Beberapa fitur gedung meliputi:  

lantai 1 Admisi, Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir, lantai 2 layanan penunjang medis, lantai 3 Poliklinik, Kemoterapi, dan modul medis, lantai 4 Operasi, lantai 5 ICU, lantai 6-7 rawat inap mulai dari kelas 1 hingga VIP/VVIP, dengan tambahan 237 tempat tidur,” tegasnya. Dengan pembangunan ini, RSMH berharap dapat memperkuat perannya sebagai pusat rujukan medis dan onkologi di wilayah Sumbagsel. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan