SUMATERAEKSPRES.ID - Tahun 2024 telah kita tinggalkan. Lembaran demi lembaran hidup telah kita lalui. Coretan demi coretan telah memenuhi tiap-tiap lembar kehidupan.

Apakah itu kebahagiaan, kesedihan, kesuksesan, atau kegagalan, semuanya telah menghiasi lembaran sejarah kehidupan kita masing-masing.

BACA JUGA:Museum Tsunami Aceh: Simbol Ketangguhan, Refleksi, dan Harapan Pasca Bencana Dahsyat yang Menginspirasi Dunia

BACA JUGA:Makna Doa Akhir Tahun: Refleksi dan Harapan untuk Kehidupan Lebih Baik di Tahun Baru

Begitu pun catatan pandemi Covid-19 yang sudah bermutasi ke berbagai varian baru terus menjadi catatan kelam sejarah kehidupan.

Telah memporak-porandakan sendi-sendi ekonomi bangsa, meretakkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Sisi lain, pandemi mengajari kita untuk lebih tegar, kuat dan dewasa.

Bahkan membuat sebagian orang dan kelompok menjadi cerdas dalam menangkap sebuah peluang dan kesempatan. 

Pandemi melahirkan inspiratif, melahirkan daya kreatif bahkan mengubah keterbatasan menjadi harapan. Peluang hadir pada saat di tengah kesulitan daripada diam meratapi keadaan.

Tentu, pada tahun 2025 ini ada harapan baru dalam tatanan kehidupan. Ada momentum asa penuh harap agar geliat ekonomi meningkat.

Pandemi berlalu dan kehidupan sosial pun kembali menggeliat. Menggapai harapan masa depan yang lebih bermartabat.

Islam memberikan spirit kepada penganutnya agar siap dan sigap merencanakan program dan menyiapkan bekal untuk masa depan.

Masa depan pertama adalah apabila Allah SWT menentukan takdir sampai hari-hari, bulan dan tahun yang akan datang, dan masa depan yang kedua adalah masa kehidupan pasca kematian kelak. 

Hari esok adalah hari apabila Allah SWT masih memberikan kesempatan bertemu dengan hari esok. Dan hari esok dalam pengertian kedua adalah hari setelah kematian kita (akhirat).

Kesemuanya memerlukan persiapan dan bekal, semakin jauh kita berjalan maka semakin banyak pula bekal yang harus dipersiapkan.