Kolaborasi Kementerian Transmigrasi dan Pertanian Diharapkan Angkat Pendapatan Petani dan Transmigran
Kolaborasi Kementerian Transmigrasi dan Pertanian siap tingkatkan kesejahteraan petani dan transmigran, dengan pendapatan yang bisa melampaui gaji Menteri! Foto:Dody/Sumateraekspres.id--
Jika Kementan bertindak sebagai infanteri, kami siap berperan sebagai kavaleri," tegas Iftitah, mengacu pada istilah militer.
Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, Kementerian Pertanian berencana untuk mengoptimalkan 500 ribu hektar lahan dan membuka 500 ribu hektar sawah baru di beberapa kawasan prioritas.
BACA JUGA:Cak Arlan Janji Realisasikan Program 5 Tahun Usai Ditetapkan Sebagai Walikota Terpilih
BACA JUGA:Kemendagri Bersama BPPIK Fokus Evaluasi Program Pembangunan Daerah
Untuk memastikan pengelolaan yang efisien, setiap 200 hektar lahan sawah akan dikelola oleh 15 petani yang telah dilatih dan dilengkapi dengan peralatan pertanian modern.
Kedua menteri berharap kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga dapat menjadikan petani dan transmigran sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional.
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, serta sejumlah pejabat tinggi dari kedua kementerian.
BACA JUGA:Kemendagri Bersama BPPIK Fokus Evaluasi Program Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Jam Kerja dan Gaji PPPK Paruh Waktu, Apa yang Perlu Diketahui?
Dengan kolaborasi yang lebih erat ini, diharapkan pendapatan petani dan transmigran dapat melampaui gaji para pejabat tinggi negara, menjadikan mereka sebagai kontributor utama dalam perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia.