Cegah DBD, Dinkes OKUT Lakukan Gema Tjantik. Ini Targetnya
FOGGING : Pelaksanaan fogging di pemukiman warga di Desa Kota Baru Selatan, Kecamatan Martapura, OKU Timur.-foto: kholid/sumeks-
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur melakukan fogging lingkungan rumah warga di Kabupaten OKU Timur. Ini dilakukan untuk antisipasi atau pencegahan peyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Salah satu titik yang dilakukan fogging yakni Desa Kota Baru Selatan, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur pada Rabu, 8 Januari 2025.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur Umaidah Kosim mengatakan, fogging ini dilakukan karena adanya peningkatan kasus DBD di daerah Kecamatan Martapura dan Desa Kota Baru Selatan. Sudah ada satu orang warga yang terkena DBD dirawat di RSUD Martapura.
“Fogging ini bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang aktif berkeliaran serta meredam kekhawatiran masyarakat tentang kasus DBD yang meningkat di daerah Desa Kota Baru Selatan ,” jelasnya.
Umaidah menerangkan sebenarnya fogging ini bukan solusi utama. Fogging ini hanya solusi terakhir, karena tidak efektif dan banyak membunuh nyamuk dewasa saja. Namun yang terpenting adalah PSN 3M Plus.
BACA JUGA:Waspadai Peningkatan Kasus DBD, Dinkes OKU Minta Puskesmas Gencarkan Penyuluhan
BACA JUGA:152 Kasus DBD hingga November
“Mudah-mudahan dengan berjalannya Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik) yang rutin dilakukan melalui PSN 3M Plus dan dilakukan fogging, kasus DBD di Desa Kota Baru Selatan Kecamatan Martapura ini bisa berkurang dan tuntas,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kanupaten OKU Timur M Yakub, membagikan bubuk abate bantuan dari Pemerintah OKU Timur kepada warga Desa Kota Baru Selatan Mengkahak Blok Sondohan guna memberantas nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD).
"Dalam kunjungan ke desa di daerah ini, kami sekalian membagikan bubuk abate," kata Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur, M Yakub didampingi tim kesehatan saat mengunjungi warga yang terkena DBD, Selasa, 7 Januari 2025.
Pembagian bubuk abate kepada setiap desa di daerah ini, katanya, menyesuaikan dengan luas wilayah setiap desa dan kasus DBD yang terjadi di suatu tempat.
Terkait dengan pembagian bubuk abate ini, ia mengatakan, dilakukan petugas dinas ini ketika berkunjung ke desa-desa dan melalui puskesmas.
BACA JUGA:Tingginya Kasus DBD di Empat Lawang, Warga Diminta Waspada