https://sumateraekspres.bacakoran.co/

RSMH Bangun Gedung Onkologi Center, Layani Penderita Kanker se-Sumbagsel

GROUNDBREAKING : Menkes Budi Gunadi Sadikit hadiri Groundbreaking Construction Work for Mohammad Hosein Oncology Center Building Hospital, kemarin.-foto: evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tingginya kematian akibat kanker  mendorong pemerintah membangun pusat layanan kanker. Secara nasional ada empat rumah sakit yang memiliki pusat layanan kanker yakni RSMH, RS Kandou, RS di Sulawesi Utara dan Klaten Jawa Tengah

Untuk di RSMH, pembangunan ditandai dengan seremoni Groundbreaking Construction Work for Mohammad Hosein Oncology Center Building Hospital. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikit memencet sirene tanda dimbolis mulainya pembangunan gedung pusat layanan kanker.

Menurut dia, kanker  menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Menduduki posisi ketiga setelah stroke dan penyakit jantung. "Setiap tahun, sekitar 234 ribu orang meninggal akibat kanker," katanya. Kondisi lebih  mengkhawatirkan lagi, prevalensi kasus kanker di Indonesia terus meningkat. Baik dari segi jumlah penderita maupun angka kematian.  

Kebutuhan akan pusat pelayanan kanker yang memadai semakin mendesak. Untuk itu, Indonesia Cancer Foundation (ICB) bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam membangun empat pusat layanan kanker baru di luar rumah sakit besar yang sudah ada. 

BACA JUGA:Groundbreaking Pusat Onkologi RSMH Palembang: Solusi Penanganan Kanker di Sumatera Bagian Selatan

BACA JUGA:Cegah Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan IVA

"Tiga lokasi berada di luar Pulau Jawa untuk menjangkau wilayah yang masih kekurangan layanan Onkologi. Sementara itu, satu lokasi di Jawa Tengah dipilih karena tingginya prevalensi kanker di daerah tersebut," papar dia.

Budi menjelaskan,  penanganan penyakit jantung dan stroke menggunakan pendekatan yang berbeda. Serangan jantung dan stroke memiliki golden hour. Hal tersebut lantaran waktu penanganan hanya hitungan jam. "Oleh karena itu, layanan untuk jantung dan stroke didistribusikan ke seluruh RSUD di kabupaten dan kota. Bukan hanya terpusat di rumah sakit provinsi seperti RS Mohammad Hoesin," urai dia.

Kemenkes berkomitmen hingga tahun 2027 akan bantu menyediakan peralatan medis canggih di seluruh RSUD kabupaten/kota. "Dengan langkah ini, pasien yang mengalami serangan jantung atau stroke bisa langsung ditangani tanpa harus menunggu lama atau dirujuk ke ibu kota provinsi," papar dia . 

Nantinya, pusat  layanan kanker ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk diagnosis dan pengobatan. Layanan onkologi mencakup dua aspek utama seperti diagnosis kanker yakni pemeriksaan histopatologi untuk menentukan jenis dan karakteristik sel kanker.  

BACA JUGA:Deteksi Kanker Serviks dengan TeleOTIVA, Bisa Di-download di Play Store

BACA JUGA:Kemoterapi Pengobatan Kanker yang Efektif dengan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai

Lalu, alat ada alat  seperti PET Scan dan CT Scan untuk mendeteksi penyebaran sel kanker. Ada pula, pengobatan kanker mulai dari kemotrapi  menggunakan zat kimia,  radioterapi untuk mematikan sel kanker dengan radiasi dan bedah onkologi untuk mengangkat tumor.  "Pusat layanan ini akan menjadi yang pertama menyediakan fasilitas onkologi lengkap di wilayah seperti Sumsel," urai dia.

Keberadaan layanan ini juga dharapkan kabupaten/kota meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kanker yang berkualitas, sehingga angka kematian akibat kanker dapat ditekan.  "Dengan langkah strategis ini, pemerintah Indonesia bersama mitra menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi penderita kanker, stroke, dan jantung di seluruh penjuru tanah air," kata Budi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan