https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Catat, LPG 3 kg di Sumsel Paling Mahal Rp22.689, HET Radius Kurang dari 60 km Naik Jadi Rp18.689/Tabung

--

Sebab, sebagian besar warga sudah terbiasa membeli gas melon dari pengecer, dengan harga yang jauh lebih tinggi. Antara Rp26.000 hingga Rp30.000 per tabung. Masyarakat lebih memilih membeli gas di tingkat pengecer karena lebih mudah diakses dan tersedia di dekat tempat tinggal mereka. 

“Harga resmi dari agen memang naik, tapi bagi kami tidak terasa karena sudah terbiasa membeli di pengecer dengan harga mahal,” cetus Wati, Marga Mulya, Lubuklinggau.

Sistem distribusi LPG di wilayah ini memang mengandalkan pengecer, sehingga harga yang diterima masyarakat sudah termasuk biaya transportasi dan margin keuntungan pengecer.

Sebagian warga menganggap kenaikan harga ini tidak menjadi masalah selama gas LPG 3 kg tetap tersedia. Namun, ada juga yang berharap pemerintah dapat mengontrol harga di tingkat pengecer agar tidak terlalu memberatkan masyarakat.

BACA JUGA:Meledak Belasan Kali Sambar 2 Mobil, Rusak 8 Motor. Truk Bawa LPG 3 kg Terbakar di Jalintim Palembang-Betung

BACA JUGA:Harga LPG 3 kg Melambung, Di Pelosok Tembus di Atas Rp30 Ribu.

“Kalau bisa, harga di pengecer jangan terlalu mahal. Apalagi saat ini ekonomi sedang sulit. Kadang meski harga gas melon sudah melambung, tapi barangnya juga tidak ada. Padahal mau masak di rumah sekarang tergantung gas,” kata Adi, warga Kecamatan Rupit, Muratara.

Kepala Bidang Perindustrian Perdagangan Pasar Kabupaten Muratara, Azhari, mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi resmi dari Pertamina terkait kenaikan HET LPG 3 kg. "Kenaikan gas seperti BBM, pasti ada dampaknya," ucap dia.

Pihaknya akan melakukan monitoring terkait suplai dan harga di eceran. " Kami bekerja sama dengan agen resmi untuk memastikan distribusi berjalan sesuai kuota. Kalau ada pelanggaran, seperti harga yang melampaui ketentuan di tingkat agen, akan kami tindak,” pungkasnya. 

Iwan penjual gas melon eceran di OKI mengaku belum mengetahui kalau HET LPG 3 kg naik menjadi Rp18.500/tabung. Dia pun akan ikut naik. Sebab, selama ini saja saat dia beli di agen Rp20 ribu/tabung, jual lagi eceran Rp22 ribu/tabung.

“Sekarang tidak langka lagi. Setiap minggu stok gas melon ada. Tapi kalau memang naik, akan ikut naik,” bebernya. Menurut Iwan, banyak pangkalan yang selama ini sudah menjual Rp20 ribu/tabung. 

Dengan harga eceran naik ini, para pengecer seperti dirinya pasti akan jual lebih mahal dari sebelumnya. “Pembeli juga tidak komplain selama ini. Tapi kalau langka, banyak yang mengeluh,” tukas dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan