Sempat menang, kemudian berakhir dengan kekalahan membuat pelatih Valencia, Carlos Corberan kecewa berat.  Timnya tak mampu mempertahan serangan cepat dan keunggulan yang sempat membuat Real Madrid yang harus bermain dengan 10 pemain ketar-ketir. “Perasaan setelah kekalahan ini seperti berkabung,” cetus dia. Padahal, di babak pertama, atmosfer pertandingan yang diciptakan para pemain Valencia begitu luar biasa.

“Tim memainkan permainan yang telah kami siapkan. Saya senang dengan komitmen dan dedikasi tim, tapi jika Anda tidak menang, Anda harus meningkatkan performa,” imbuh Corberan pada laman resmi klub Valencia.
Apalagi, kekalahan itu didapat pada menit-menit akhir pertandingan. Dua gol yang membalikkan melesak ke gawang Valencia pada menit ke 85 dan 97.
“Tim punya momen bagus, saya pikir kami menunjukkan kepribadian dan karakter,” tambahnya.  Corberan mengungkapkan, mereka tahu kekuatan Real Madrid.

“Saya yakin jika kami kerja keras maka kami bisa melakukannya,” imbuh dia. Ada beberapa momen ketika menyerang dimana Valencia punya keunggulan dan bisa menggerakkan bola. Tapi ada juga momen saat para pemain Valencia kehilangan bola di area berbahaya.

Hal itu memberi lawan kesempatan untuk mencetak gol. “Jika tidak menyerang Madrid, maka tak bisa mengalahkan mereka karena kekuatan utama mereka adalah kecepatan. Jadi kuncinya adalah mencoba untuk menyerang mereka,” pungkasnya.

Terbukti, berkat serangan cepat, Valencia berhasil mencetak gol lebih dulu. Namun, konsistensi itu tidak terjaga hingga akhir pertandingan. Bahkan, Valencia tidak mampu memanfaatkan keunggulan satu  pemain dari Real Madrid yang kehilangan Vinicius yang diganjar kartu merah oleh wasit. (*/)