https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bandara SMB II Palembang Bakal Internasional Lagi, Wamenhub Suntana: Tinggal Ubah Aturan

TRANSPORTASI: Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, menyampaikan soal status Bandara SMB II Palembang, progres pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, evaluasi pengamanan Nataru serta persiapan transportasi Lebaran. -FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS-

Dalam kunjungan kerjanya ke Palembang kemarin, Wamenhub Suntana juga menyinggung soal progres New Port Tanjung Carat. Dimana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan proyek strategis nasional (PSN) ini, tetap berlanjut dan optimistis bakal terlaksana.

Namun menurut Suntana, masih perlu proses dan waktu setidaknya 6 bulan sampai satu tahun sebelum dibangun. “Keberadaan pelabuhan Tanjung Carat, sangat penting terhadap peningkatan perekonomian di Sumatera Selatan,” akunya.

Dari segi regulasi, Kemenhub akan mendorong 2 regulasi untuk masalah pembangunan dan lain-lainnya. “Akan kiami percepat, kita sepakat paling lambat 6 bulan sampai 1 tahun sudah dapat dilaksanakan," sampainya.

BACA JUGA:Lion Air Pindahkan Operasional Domestik ke Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta

BACA JUGA:Super Air Jet Pindah ke Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta Mulai 14 Desember 2024

Regulasi ini penting, begitupun antispasi dampak lingkungan, sosial dan budaya. "Insya Allah kita akan mengantisipasi dampak lingkungan dan sosial, sebelum pembangunan pelabuhan Tanjung Carat. Pj Gubernur Sumsel akan mengadakan FGD dengan stakeholder terkait lainnya,” ujarnya. 

Sementara pemerintah pusat dalam hal ini Kemenhub, pada prinsipnya siap mendukung segala upaya yang dibutuhkan Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel. Untuk meningkatkan iklim investasi dan peningkatan pertumbuhan perekonomian.

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, juga sepakat pembangunan pelabuhan Tanjung Carat agar dipercepat. Namun memang, ada dua hal yang harus diselesaikan. Pertama, kawasan pelabuhan proses hak pengelolaan (HPL) yang diharapkan dipercepat dari Kementerian ATR/BPN. “Tinggal mekanisme model pembangunan akan ditetapkan dari Kemenhub,” jelasnya. Kedua, mozaik 5 dan 6 sisa mozaik 5. Akan dijalankan dulu yang mozaik 6, dan mozaik 5. “Kalau sudah ada regulasinya, mudah-mudahan 3-4 bulan selesai," tambahnya.

Menurutnya jika ini berjalan, akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK akan menjadi satu paket kawasan, karena dengan begitu akan menarik investasinya. "Kita optimis Tanjung Carat bisa jalan," pungkasnya.

BACA JUGA:Selama 16 Hari Tarif Tiket Pesawat Turun 10 %, Berlaku pada Semua Bandara di Indonesia Mulai 19 Desember

BACA JUGA:Pemkab OKUT Support Bandara Gatot Subroto

Mudik Nataru, Angkutan dan Fatalitas Kecelakaan Menurun

Kunjungan Wamenhub Suntana ke Palembang, sedianya menghadiri  Rapat Evaluasi Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025, serta Koordinasi dan Antisipasi Isu Strategis Transportasi di Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2025.

Bertempat di Balai Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumatera Selatan, serta peninjauan Terminal AAL, Palembang, Kamis (2/1). Hadir juga Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub RI Robby Kurniawan, dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi. Kata Suntana, kehadirannya ke Palembang poin pertama mengevaluasi transportasi dan pengamanan Nataru 2024-2025. 

"Di poin pertama ini, alhamdulillah secara nasional mengalami penurunan untuk angkutan. Dari segi fatalitas kecelakaan, juga mengalami penurunan. Mudah  udahan sampai tanggal 6-8 Januari, tetap terjaga,” harapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan