Didominasi Produk Lokal, Program Belanja Murah Akhir Tahun 2024 Catatkan Transaksi Puluhan Triliun Rupiah
Didominasi Produk Lokal, Program Belanja Murah Akhir Tahun 2024 Catatkan Transaksi Puluhan Triliun Rupiah-Foto: IST-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada akhir tahun 2024, Pemerintah Indonesia menggandeng berbagai asosiasi usaha dan pengusaha UMKM untuk menyelenggarakan serangkaian program belanja murah yang memberikan kesempatan besar bagi masyarakat.
Memanfaatkan momen liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru), program-program ini tidak hanya menawarkan diskon menarik, tetapi juga melibatkan berbagai platform online dan offline untuk memfasilitasi penjualan.
Hasil dari program-program belanja murah akhir tahun tersebut sangat menggembirakan.
Total transaksi yang tercatat mencapai Rp71,5 triliun.
BACA JUGA:Inflasi Sumatera Selatan Desember 2024: Kenaikan Harga Terjadi di Berbagai Sektor
Angka ini merupakan akumulasi dari tiga program utama, yaitu Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Program Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan Program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale 2024.
Keberhasilan ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah dalam mendukung perkembangan UMKM dan mempromosikan produk lokal di pasar domestik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Pemerintah mendukung penuh berbagai inisiatif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
Program-program ini menjadi sarana penting dalam menggerakkan roda ekonomi, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM.
BACA JUGA:Bandara SMB 2 Palembang Siap Kembali Jadi Internasional, Wamenhub Tinggal Ubah Aturan
Harbolnas 2024 Tunjukkan Dominasi Produk Lokal
Program Harbolnas 2024 yang digelar pada 10-16 Desember 2024 berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp31,2 triliun, meningkat 21,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp25,7 triliun.
Dalam program ini, produk lokal mendominasi penjualan, dengan kontribusi mencapai 52% atau sekitar Rp16,1 triliun.