SDA Provinsi Sumsel yang Melimpah, Jadi Peluang dan Tantangan Perekonomian Tersendiri di Tahun 2025
Dr. Suhel, SE, MSi-foto: ist-
Investasi dalam teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, sambung Suhel, bisa menjadi salah satu cara bagi Sumsel untuk tetap bersaing di pasar global. “Infrastruktur dan konektivitas, juga salah satu kunci utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada 2025,” sebutnya.
Yakni pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Proyek-proyek besar seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), pengembangan pelabuhan, dan bandara internasional. “Akan meningkatkan konektivitas antara Sumsel dengan provinsi lain serta negara tetangga," jelasnya.
Peningkatan infrastruktur transportasi pembangunan JTTS yang menghubungkan Palembang dengan berbagai kota besar lainnya di Pulau Sumatera, akan mempercepat distribusi barang dan jasa. Serta memudahkan mobilitas penduduk.
BACA JUGA:OJK Perkuat Industri Keuangan Syariah melalui Regulasi dan Kolaborasi
BACA JUGA:Industri Otomotif Sumsel Terguncang, Konsumen Batalkan Pembelian Akibat Kebijakan Pajak Opsen
"Ini diharapkan mendorong kegiatan perdagangan dan meningkatkan daya tarik Sumsel sebagai kawasan investasi," beber Suhel. Selain itu, pengembangan status Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II di Palembang juga akan memperluas konektivitas internasional, memudahkan jalur ekspor, serta meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pengembangan sektor logistik dan transportasi sektor logistik di Sumsel, juga diperkirakan akan berkembang pesat pada 2025, seiring dengan kemajuan infrastruktur. "Kemudahan dalam transportasi barang akan mempercepat distribusi komoditas unggulan, seperti kelapa sawit dan karet, serta membuka peluang baru bagi sektor-sektor industri lainnya," tambahnya.
Suhel melanjutkan, pada 2025, ekonomi Sumsel diprediksi akan lebih terdiversifikasi. Tidak hanya bergantung pada sektor primer (pertanian dan sumber daya alam), tetapi juga sektor-sektor sekunder dan tersier.
"Pemprov Sumsel diperkirakan akan semakin mendorong industrialisasi dan pengembangan sektor-sektor seperti manufaktur, pariwisata, dan ekonomi digital," katanya. Industri manufaktur terutama yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam, diperkirakan akan semakin berkembang.
BACA JUGA:Buy Now, Pay Later Melonjak 63%: Transformasi Digital di Industri Pembiayaan
BACA JUGA:Memacu Ekonomi Lokal dengan Hilirisasi Industri Kopi, Angkat Brand Kopi Sumsel
Pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit, karet, dan hasil pertanian lainnya akan berkembang seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk. "Investasi dalam teknologi dan pengolahan produk bernilai tambah akan meningkatkan daya saing produk Sumsel di pasar global," tegasnya.
Pariwisata dan ekonomi kreatif, juga diperkirakan akan menjadi salah satu penggerak ekonomi utama. Palembang sebagai ibu kota provinsi, semakin dikenal dengan destinasi wisata budaya dan sejarah. Seperti Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak.
"Potensi wisata alam di wilayah Sumsel, seperti Danau Ranau dan obyek wisata di Pagar Alam, juga akan semakin menarik wisatawan domestik dan internasional,"tuturnya. Perkembangan ekonomi digital, sektor e-commerce dan startup, juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sumsel.
Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan akan semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam sektor ini. Menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta mendorong inovasi ekonomi berbasis teknologi.