Inovasi Paiman, PNS Dinas Pertanian PALI yang Hasilkan Varietas Baru Pisang Bertandan 3
EKSPERIMEN Paiman menunjukkan batang pisang ambon di halaman sekitar rumahnya yang menghasilkan buah tiga tandan, hasil eksperimennya menggunakan teknik klonisasi. -foto: ist-
SUMATERAEKSPRES.ID - Di lingkungan RT 004/RW 008, Kelurahan Talang Ubi Timur, Kecamatan Talang Ubi Pendopo, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), seorang PNS Dinas Pertanian berhasil ciptakan inovasi unik pada budidaya pisang. Dia, Paiman. Seperti apa hasilnya?
IBNU HOLDUN-PALEMBANG
Berangkat dari kesukaannya mengonsumsi buah pisang, Paiman, memanfaatkan pekarangan di sekitar rumahnya dengan menanam buah yang merakyat ini. Salah satu yang ditanamnya yakni pisang ambon. Jenis ini termasuk salah satu pisang yang cukup mahal harga jualnya. Juga enak rasanya, sehingga digemari banyak orang.
Seiring waktu, Parman yang punya basic jebolan Fakultas Pertanian Universitas Sjakhyakirti tahun 2009 itu mulai bereksperimen. Dia bersama beberapa temannya berupaya meningkatkan produksi pisang ambon yang ditanamnya. Dalam satu batang, berbuah lebih dari satu tandan.
BACA JUGA:Motor Yamaha Terbaru 2025: Inovasi dan Performa Tinggi di Setiap Model
BACA JUGA:Motor Yamaha Terbaru 2025, Inovasi Desain dan Performa Unggul di Setiap Model
Sembari menunjukkan salah satu pohon pisang hasil eksperimennya yang berbuah tiga tandan, Paiman dengan ramah menceritakan inovasi budidaya pisang ambonnya itu. "Ini sudah kali ketiga tanaman pisang saya menghasilkan buah lebih dari satu tandan,” ujarnya ramah, kemarin (29/12).
Ia menegaskan, hasil ini bukan keberuntungan. Tapi hasil dari proses panjang pengamatan, perawatan, dan sedikit inovasi pada teknik tanam yang dilakukannya. Paiman menjelaskan, dia tertarik berkreasi dengan tanaman pisang ini karena melihat potensi besarnya sebagai sumber pangan sekaligus komoditas yang mudah dirawat.
“Tantangannya adalah bagaimana membuat tanaman ini lebih produktif, sehingga hasil panennya lebih maksimal," ucap dia. Berbekal pengetahuan dari kesehariannya bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Paiman pun mulai menerapkan teknik klonisasi yang ia ketahui. Dia melakukan perbanyakan secara vegetatif. Mengambil anakan pisang ambon yang berkualitas dari indukan terbaik.
Lalu, anakan pisang itu dia gabungkan dengan perawatan intensif, seperti pemupukan organik teratur, penyiraman yang cukup, dan pengendalian hama alami. "Saya juga melakukan sedikit modifikasi pada media tanamnya. Sebab, tanah di sekitar rumah saya ini tidak semuanya subur,” bebernya. Karena itu, Paiman menambahkan campuran pupuk kandang, sekam padi, dan sedikit serbuk arang untuk memperbaiki struktur tanah.
BACA JUGA:Inovasi Pendidikan PAUD Pentas Seni Anak dan Pameran Kreativitas Mahasiswa Prodi PG-PAUD FKIP UNSRI
BACA JUGA:Motor Honda yang Diprediksi Rilis pada 2025, Inovasi dan Tren Baru dalam Dunia Otomotif
Hasil dari upayanya ini, tumbuh pohon pisang yang tidak hanya tumbuh subur. Tapi juga memiliki produktivitas yang luar biasa. Dalam satu pohon, berbuah dua hingga tiga tandan sekaligus yang matang secara bersamaan.
Jenis pisang hasil eksperiman Paiman ini memiliki ciri khas yang unik. Dari segi penampilan, buahnya tetap menyerupai pisang Ambon. Namun ukurannya lebih kecil. Hal ini, menurut Paiman, justru menjadi daya tarik tersendiri. "Meskipun ukurannya kecil, rasanya sangat manis, teksturnya lembut, dan aromanya wangi. Pisang ini sangat cocok untuk camilan sehat atau bahan dasar pembuatan kue," paparnya.