Wamenlu Anis Matta Bahas Peran Indonesia dalam Geopolitik Global di MUI
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, Anis Matta, yang juga Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, menyampaikan paparan terkait hubungan Indonesia dengan geopolitik dunia dalam acara Refleksi Akhir Tahun Dunia Islam 2024.-Foto: IST-
Anis menilai bahwa ini akan menjadi dasar kebijakan baik dalam politik luar negeri maupun dalam negeri yang nantinya akan diterapkan pemerintah Indonesia.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia, menurut Anis, memiliki posisi strategis untuk menyuarakan aspirasi umat Islam global.
Secara geografis, Indonesia terletak di tengah jalur maritim dunia, menjadikannya sebagai pusat peradaban umat Islam.
"Dengan potensi besar ini, Indonesia bisa menjadi simbol peradaban Islam yang kuat dan menjadi contoh bagi dunia," tegasnya.
Selanjutnya, Anis Matta mengingatkan bahwa Indonesia telah berperan penting dalam kancah internasional, dimulai dengan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diselenggarakan di Bandung.
Melalui KAA, Indonesia menjadi pelopor bagi kemerdekaan negara-negara yang terjajah.
Setelah itu, Indonesia memimpin Gerakan Non-Blok (GNB), yang terdiri dari lebih seratus negara yang memilih untuk tidak terikat dengan kekuatan besar mana pun.
GNB ini memainkan peran krusial dalam memperkuat kerja sama negara-negara berkembang melalui prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
Dalam kesempatan itu, Anis Matta juga berharap MUI dapat terus memainkan peran penting dalam membangun kehidupan umat Islam yang harmonis dan berkeadilan.
"MUI harus terus memperkuat peranannya dalam membangun masyarakat Islam yang lebih beradab. Semoga MUI menjadi pelita yang menerangi jalan umat," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan, menyoroti situasi terkini di Palestina yang semakin memprihatinkan. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan di wilayah tersebut dan mendukung penuh sikap pemerintah Indonesia yang terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"MUI juga mendorong Indonesia untuk terus melakukan peran diplomatik global guna menciptakan kemaslahatan bagi dunia Islam," ujar Buya Amirsyah.
Selain itu, MUI juga menekankan perlunya memperkuat peran Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan melindungi masyarakat Indonesia dari pengaruh Zionisme Israel. MUI mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap bersatu dalam menyuarakan keadilan bagi Palestina.
"Langkah strategis seperti menggalang persatuan umat adalah cara yang bisa ditempuh untuk mendorong terwujudnya perdamaian," tambah Buya Amirsyah.