Ki Gede Ing Suro Pendiri Kerajaan Islam Palembang dan Tokoh Legendaris dalam Sejarah Kota

Reporter: Adi |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 19 Dec 2024 - 19:56

Ki Gede Ing Suro, pendiri Kerajaan Islam Palembang, meninggalkan warisan budaya dan agama yang mendalam. Kepemimpinannya yang bijaksana dan perannya dalam penyebaran Islam di Palembang masih dihormati hingga kini. Foto: Dirjen Kebudayaan.kemendikbud--

SUMATERAEKSPRES.ID - Ki Gede Ing Suro adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Palembang.

Ia dikenal sebagai pendiri Kerajaan Islam pertama di kota ini, yang kemudian dikenal dengan nama Kesultanan Palembang Darussalam.

Lahir sebagai putra dari Ki Gede Ing Lautan, seorang bangsawan Demak, Ki Gede Ing Suro datang ke Palembang setelah terjadi kerusuhan di Kerajaan Demak.

Sejak kedatangannya, ia memainkan peran besar dalam penyebaran agama Islam dan membangun fondasi yang kokoh bagi Palembang sebagai pusat peradaban.

Sebagai seorang pemimpin yang cerdas dan taat beragama, Ki Gede Ing Suro memiliki pengaruh yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Palembang, mulai dari pendidikan, sosial, hingga budaya.

Kepemimpinannya yang adil dan bijaksana turut memperkuat posisi Palembang di dunia internasional.

BACA JUGA:P5 Jadi Ajang Pengembangan Bakat

Peran Ki Gede Ing Suro dalam Penyebaran Islam di Palembang

Ki Gede Ing Suro dikenal sebagai mubaligh yang efektif dalam menyebarkan agama Islam di Palembang.

Salah satu langkah penting yang ia lakukan adalah mendirikan pesantren dan masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah.

Di tempat-tempat ini, ajaran Islam diajarkan dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh masyarakat setempat.

Ia juga memanfaatkan pernikahan strategis dengan tokoh-tokoh penting di Palembang untuk memperluas jaringan sosial dan pengaruhnya.

ki gede ing suro pendiri kerajaan islam palembang dan tokoh legendaris dalam sejarah kota                            sumateraekspres.id - ki gede ing suro adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah palembang.
ia dikenal sebagai pendiri kerajaan islam pertama di kota ini, yang kemudian dikenal dengan nama kesultanan palembang darussalam.
lahir sebagai putra dari ki gede ing lautan, seorang bangsawan demak, ki gede ing suro datang ke palembang setelah terjadi kerusuhan di kerajaan demak.
baca juga:kecelakaan adu kambing di jalintim muba, dua truk tronton terlibat, kemacetan panjang terjadi
baca juga:tolak single bar organisasi advokat
sejak kedatangannya, ia memainkan peran besar dalam penyebaran agama islam dan membangun fondasi yang kokoh bagi palembang sebagai pusat peradaban.
sebagai seorang pemimpin yang cerdas dan taat beragama, ki gede ing suro memiliki pengaruh yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat palembang, mulai dari pendidikan, sosial, hingga budaya.
kepemimpinannya yang adil dan bijaksana turut memperkuat posisi palembang di dunia internasional.
baca juga:proporsi guru besar unsri 10 persen lebih
baca juga:p5 jadi ajang pengembangan bakat 
peran ki gede ing suro dalam penyebaran islam di palembang
ki gede ing suro dikenal sebagai mubaligh yang efektif dalam menyebarkan agama islam di palembang.
salah satu langkah penting yang ia lakukan adalah mendirikan pesantren dan masjid sebagai pusat pendidikan dan dakwah.
di tempat-tempat ini, ajaran islam diajarkan dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh masyarakat setempat.
ia juga memanfaatkan pernikahan strategis dengan tokoh-tokoh penting di palembang untuk memperluas jaringan sosial dan pengaruhnya.
baca juga:citroen c3 mt 2025 mobil canggih dengan harga terjangkau, tawarkan persaingan seru bagi agya dan brio
baca juga:kobaran api muncul di tengah pemukiman, bikin panik warga
melalui hubungan ini, ajaran islam semakin mudah diterima masyarakat. tak hanya itu, ki gede ing suro juga aktif dalam kegiatan ekonomi seperti perdagangan yang memungkinkan interaksi dengan pedagang muslim dari luar daerah, memperkenalkan islam lebih luas lagi.
warisan budaya dan sejarah ki gede ing suro di palembang
makam ki gede ing suro yang terletak di kelurahan 1 ilir, palembang, kini menjadi salah satu situs ziarah dan cagar budaya yang paling dihormati.
baca juga:kurir jaringan iran selundupkan 50 kg sabu, diduga untuk pesta perayaan tahun baru
baca juga: tembak korban, peluru meleset, pelaku curanmor di lorok pakjo babak belur dihakimi massa
kompleks makam ini terdiri dari 8 bangunan dengan 38 kuburan, termasuk makam ki gede ing suro. situs ini adalah simbol dari pengaruh besar yang ditinggalkannya di palembang.
selain itu, ki gede ing suro juga meninggalkan banyak warisan budaya lainnya, seperti pesantren dan masjid yang menjadi pusat pengajaran agama islam.
ia juga berperan dalam mengintegrasikan ajaran islam dengan budaya lokal palembang, menciptakan harmoni antara tradisi lama dan ajaran baru yang masih terasa hingga saat ini.
baca juga:bwi menjadi penyalur terbesar imbal hasil program cash waqf linked sukuk cwls 2023
baca juga:siap menjadi raja off-road? inilah toyota 4runner 2025 dengan fitur luar biasa, paduan kehebatan land cruiser 
ki gede ing suro: pemimpin yang berpengaruh dan religius
sebagai seorang pemimpin, ki gede ing suro dikenal karena kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
ia selalu berusaha untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya dan menyebarkan islam dengan cara yang damai.
kepemimpinannya yang adil dan bijaksana menjadikannya dihormati oleh masyarakat, bahkan oleh pedagang dan diplomat asing yang datang ke palembang.
ki gede ing suro juga terkenal dengan hubungan diplomatik yang dijalin dengan berbagai negara, termasuk portugis, spanyol, belanda, cina, dan india.
hal ini tidak hanya memperkuat perdagangan palembang tetapi juga memperkaya kebudayaan lokal dengan pengaruh luar.
baca juga:pertumbuhan ekonomi indonesia masih stabil berkat permintaan domestik yang kuat
baca juga:mau mobil anda awet dan bebas mogok? ini cara perawatan yang harus diketahui!
kontribusi dalam seni dan budaya islam di palembang
di bidang seni dan budaya, ki gede ing suro memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan seni islam di palembang.
ia mendorong pengembangan seni kaligrafi, ukiran, dan arsitektur islam, yang dapat dilihat pada masjid dan bangunan-bangunan yang didirikan pada masa pemerintahannya.
baca juga:bank indonesia pertahankan bi-rate 6,00% untuk kendalikan inflasi dan stabilkan ekonomi
baca juga:operasional layanan bank indonesia menjelang libur natal dan tahun baru 2024
masjid agung sultan mahmud badaruddin i, yang didirikan pada tahun 1550, adalah salah satu contoh warisan besar yang masih berdiri hingga kini.