https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perbaikan Jalan Gandus Anggaran Rp 7,5 Miliar untuk Solusi Permanen di Maret 2025

Kepala Bidang Jembatan Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel, Yudho Joko Prasetyo mengungkapkan, “Perbaikan membutuhkan konstruksi yang lebih kokoh, jalan Gandus jadi prioritas dengan metode Slab on Pile untuk atasi kerusakan akibat tanah yang tidak stabil. --

SUMATERAEKSPRES.ID – Jalan Gandus yang mengalami kerusakan parah akibat tanah labil akan segera diperbaiki pada Maret 2025 dengan anggaran mencapai Rp7,5 miliar.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memutuskan untuk menggunakan metode konstruksi Slab on Pile yang lebih kuat dan permanen untuk memastikan kestabilan jalan.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel, Yudho Joko Prasetyo, mengungkapkan bahwa perbaikan ini menjadi prioritas karena kerusakan jalan disebabkan oleh kondisi tanah yang tidak stabil.

BACA JUGA:Kades Harimau Tandang Ogan Ilir Dituntut 5 Tahun Penjara atas Korupsi Dana Desa

BACA JUGA:Pemasangan Palang Pintu dan Pos Jaga di Perlintasan Kereta Api untuk Minimalkan Kecelakaan di Kabupaten Lahat

“Perbaikan membutuhkan konstruksi yang lebih kokoh, jadi kami pilih metode Slab on Pile dengan tiang pancang,” ujarnya.

Metode ini sebelumnya diterapkan di jalan tol Palindra, yang juga memiliki karakter tanah rawa dan memerlukan tiang penyanggah.

“Ini pertama kalinya diterapkan untuk perbaikan jalan provinsi,” tambahnya.

Awalnya, jalan ini merupakan milik Kota Palembang, namun sejak 2023, statusnya telah dialihkan menjadi jalan provinsi.

BACA JUGA:Seorang IRT Jadi Korban Curat di Jembatan Musi II Palembang

BACA JUGA:BSI Perkuat Implementasi ESG dengan Pengembangan Ekonomi dan Penanaman Pohon di Desa Semoyo Yogyakarta

Meski telah dilakukan perbaikan darurat pada Januari, Juli, dan September 2024, kerusakan jalan semakin parah akibat rongga tanah basah di bawah permukaan yang menyebabkan ketidakstabilan.

Sebagai langkah penanganan sementara, pemerintah setempat telah menambah sandbag di sisi kiri dan kanan jalan serta menggunakan agregat batu split sebanyak 70-80 kubik untuk menjaga aksesibilitas kendaraan kecil dan sepeda motor.

“Kami ingin memastikan jalan tetap bisa dilewati meski dengan keterbatasan, terutama saat banjir,” jelas Yudho.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan