Sebagian Tutup, Muratara Buka Tanpa Tirai
*Kondisi Rumah Makan Hari Pertama Puasa
Di hari pertama Ramadan, sejumlah rumah makan atau restoran masih banyak yang memilih tutup. Usaha rumah makan ini tetap bisa buka selama Ramadan, hanya saja dalam operasionalnya diwajibkan menggunakan tabir atau penutup di bagian depan rumah makan. Bagaimana pelaksanaan di lapangan?
SEJUMLAH tempat usaha rumah makan di Baturaja, OKU masih banyak yang tutup di siang hari. “Mungkin masih tutup Pak untuk hari puasa pertama,” kata seorang warga, kemarin (23/3).
Beberapa rumah makan yang biasanya buka pada siang hari, seperti di kawasan Jl A Yani Baturaja kondisinya terlihat masih tertutup. Karena kondisi masih tertutup, belum terlihat dipasang tirat pada bagian depan restoran atau warung makan tersebut. Ada juga gerai makanan cepat saji dan roti di dalam lingkungan Citi Mall Baturaja tetap buka seperti biasa.
Namun pada bagian depan tempat usaha mereka sudah dipasang tirai atau tabir berukuran cukup panjang. Sehingga pengunjung mal tidak bisa melihat langsung ke dalam restoran atau toko makanan tersebut.
Merujuk surat edaran (SE) nomor 400/139/II/2023 yang dikeluarkan Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah untuk rumah makan dan restoran diminta tidak membuka usaha secara terbuka pada siang hari. Tapi menggunakan tabir/tirai.
Sedangkan untuk pelaku usaha karaoke dan sejenis diminta tidak operasional selama Ramadan. Termasuk tidak ada konser musik atau organ tunggal pada siang atau malam hari yang bisa mengganggu ibadah puasa. Juga dilarang menjual dan membunyikan petasan baik siang maupun malam hari.
Hal yang sama juga terjadi di Kayuagung, OKI. Sepanjang jalan protokol Kayuagung, sejumlah restoran memilih tutup di hari pertama Ramadan. Suasana tampak sepi tak seperti biasanya.
Andri, pemilik rumah makan Padang mengaku, sengaja tutup karena ingin buka puasa pertama bersama keluarga. Karyawan juga diliburkan mungkin Sabtu (25/3) akan dibuka kembali." Setiap tahun kalau awal puasa memang banyak yang tutup,"terangnya kemarin (23/3).
Kalaupun ada yang buka wajib memasang tirai. ‘’Hal ini sesuai dengan surat edaran yang disampaikan Satpol PP agar umat muslim khusuk menjalankan ibadah puasa,’’ katanya.
Dikatakan, bahkan ada juga pemilik restoran memilih tutup satu bulan penuh. ‘’Mereka lebih dulu pulang ke kampung halaman, tapi tidak banyak yang seperti itu,’’ katanya.
Lain halnya dengan kondisi di Muratara. Di sini, warung kopi dan rumah makan buka terang-terangan. Tak memakai tirai atau penutup. Mayoritas pedagang mengaku, tidak ada aturan khusus maupun imbauan yang disampaikan pemerintah daerah untuk menutup lapak dagangan mereka. ‘’Ini pekan perdana puaso, banyak warung yang masih buka terang-terangan. Satu minggu ke depan sudah mulai banyak warung yang tutup (tabir, red), pegawai mulai masuk begawe," kata Yusuf, pemilik warung di kelurahan Muara Rupit, Kamis (23/3).
Menurutnya, jumlah warung dan rumah makan di Kabupaten Muratara tidak terlalu banyak. Sangat mudah di pantau, "Kalau sampai sekarang belum ado yang imbau suruh nutup pakai tabir. Mungkin Senin agek, ado petugas pol PP keliling," ucapnya. (bis/uni/zul/)