Sinergi Moda Transportasi, Antisipasi Prediksi Peningkatan Penumpang Libur Nataru dan Sekolah
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pergantian tahun 2024 ke 2025, menikmati libur panjang. Libur nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang bersamaan dengan libur sekolah semester ganjil. Tingginya arus mobilitas orang dan barang, baik transportasi darat, laut, udara, dan kereta api.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regionel II Palembang, memperkirakan aktivitas transportasi laut akan mengalami peningkatan 10-15 persen pada Nataru 2024 ini. Karena itu Pelindo II bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang akan mendirikan posko terpadu.
“Posko ini akan mulai beroperasi pada 18 Desember 2024, dan berlangsung selama satu bulan,” ungkap Manager Komersial PT Pelindo Regional II Palembang, Darmawi, Selasa (10/12). Puncak lonjakan penumpang biasanya terjadi pada H-3 dan H+3 Nataru.
"Periode Nataru sudah menjadi agenda rutin. Di Palembang, umumnya didominasi kapal ekspres dengan kapasitas 270 penumpang,” katanya. Namun fasilitas dan operasional kapal berkapasitas hingga 400 orang, tetap mereka antisipasi lonjakan penumpangnya.
“Namun, tren peningkatan ini tidak sebesar Idulfitri. Dimana lonjakan penumpang bisa mencapai 40 persen. Pada momen Nataru, diperkirakan peningkatan di kisaran 10-15 persen,” ulasnya.
BACA JUGA:Peningkatan Penumpang Nataru di Palembang Diperkirakan Capai 10-15 Persen
BACA JUGA:Siapkan Rp26 T, Meningkat 4,6 Persen, Sambut Nataru
Menurutnya, pintu masuk di Sumsel tidak hanya melalui Pelabuhan Boom Baru dan Tanjung Api-Api (TAA). Tapi juga bandara, terminal bus antarkota, serta jalur darat. "Semua moda transportasi bersinergi dalam menghadapi peningkatan penumpang selama periode liburan,” katanya.
Darmawi menyoroti pentingnya kerja keras untuk mencapai target kinerja operasional dan keuangan perusahaan. Baik di tingkat pusat, maupun cabang. "Tahun ini kami fokus pada peningkatan layanan, renovasi fasilitas, dan optimalisasi fungsi penugasan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa transportasi. Tidak melulu soal target bisnis,” tukasnya.
Untuk transportasi udara, Presiden RI Prabowo Subianto sudah memberikan arahan agar tiket maskapai penerbangan turun 10 persen. Berlaku mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, selama periode libur Nataru.
Kebijakan itu untuk mendorong industri pariwisata di Indonesia. Berlaku untuk penerbangan domestik, di seluruh bandara di Indonesia. ”Sesuai imbauan pemerintah, melakukan penyesuaian tarif tiket pesawat. Start 19 Desember, penurunan untuk harga semua airlines. Tapi untuk Garuda Indonesia sendiri akan turun 2-10 persen sampai awal Januari, periode Nataru," kata General Manager Garuda Indonesia Palembang, Fachradina Ramadhani, belum lama ini.
BACA JUGA:Jelang Nataru Tiket KA Rajabasa-Serelo Sold Out, Tersisa Kelas Bisnis dan Eksekutif KA Sindang Marga
Penurunan harga tiket tersebut menjadi komitmen pihaknya mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah pusat, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Nataru. "Ini juga bagian untuk membantu masyarakat mengurangi beban harga tiket pada seluruh bandara di Indonesia," tambahnya.