Anggota DPRD Dapil Palembang 2, Serap Aspirasi hIngga Mencari Solusi
--
Dalam kunjungannya ke SMK Sumsel di Jalan Basuki Rahmad (4/12/2024), Kepala SMK Sumsel, Drs. Zulkarnain, MT., menyampaikan sejumlah permasalahan utama yang dihadapi sekolah.
Salah satu isu penting adalah status sertifikat tanah sekolah yang hingga kini belum jelas."Kami ingin menjadikan SMK Sumsel sebagai sekolah unggulan, namun terkendala oleh status tanah yang belum selesai," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kebutuhan mendesak akan rehabilitasi musala sekolah, mengingat fasilitas tersebut penting untuk mendukung kegiatan spiritual siswa dan guru.
Guru SMK Sumsel, Sugianto, menambahkan perlu penambahan ruang kelas. Sedangkan salah satu siswa, Aditya, meminta adanya zebra cross di depan sekolah untuk menjamin keamanan siswa yang menyeberang jalan. Ketua Kompetensi Keahlian (KPK) SMK Sumsel, Suryadi Robinson, menyoroti perlindungan terhadap guru.
Menanggapi ini, H. Nopianto menyatakan bahwa pembangunan zebra cross sudah menjadi catatan penting. Terkait status kepemilikan lahan, phaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar status ini menjadi jelas.
Di Pelabuhan Boombaru, Darmawi, Manager Komersial Pelindo, yang menyambut kedatangan anggota DPRD Dapil 2 Palembang memaparkan luas lahan Pelindo Boombaru sebesar 24 hektare, namun baru 18 hektare yang digunakan.
Pelindo Bombaru merupakan salah satu pelabuhan strategis dengan beragam fasilitas, seperti terminal peti kemas dengan kapasitas 350 ribu TEUs, meskipun saat ini hanya digunakan sekitar 135 ribu TEUs.
“Kami melayani kapal yang keluar-masuk sejauh 58 mil atau sekitar 123 kilometer dari Pelabuhan Boombaru hingga muara laut Sungsang.
Pengembangan ke depan harus lebih terfokus, terutama untuk komoditas unggulan Sumatera Selatan seperti karet, semen, pupuk, dan kopi,” jelas Darmawi.
Ia juga menjelaskan terkait adanya tradisi unik di area Pelindo, yakni makam kramat Kambang Koci, yang memiliki potensi menarik wisatawan luar negeri jika dikelola dengan baik.
Darmawi mengungkapkan bahwa Pelindo telah memulai pengiriman percobaan sebanyak 36 ton kopi ke Malaysia, yang diharapkan menjadi pembuka peluang ekspor lebih besar di masa mendatang.
Terpisah, Hendrik, karyawan Boombaru, mengemukakan tantangan keberadaan pelabuhan yang diapit dua pasar besar, yakni Pasar Kuto dan Pasar Lemabang.
Hal ini kerap menyebabkan kemacetan dan menjadi kendala operasional.Menanggapi hal tersebut, H. Nopianto menyampaikan bahwa rencana pengalihan pelabuhan ke Tanjung Carat, memang perlu segera direalisasikan.
“Kita berharap dan berdoa agar Tanjung Carat segera dapat direalisasikan.Sedangkan permasalahan kemacetan di pasar, akan dikoordinasikan dengan Dishub,” kata dia.
Keluhan warga Jalan Pasundan sering kali kebanjiran. Nopianto berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk memastikan sistem drainase yang lebih baik di kawasan tersebut.