Dinilai Cederai Komitmen Prabowo
Bahlil Lahadalia-foto: ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia sebelumnya sempat mewacanakan ojek online (ojol) dilarang memakai BBM subsidi. Alasannya, karena ojol menggunakan BBM untuk usaha.
Merespons hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Fahmy Radhi menilai wacana Bahlil mencederai komitmen Presiden Prabowo Subianto yang selalu pro wong cilik. ‘’Pengendara Ojol adalah masyarakat bawah, yang termasuk golongan rentan miskin. Ironis memang kebijakan pelarangan Ojol pakai BBM Subsidi sangat tidak sesuai dengan koomitmen Prabowo, yang selalu pro wong cilik," kata Fahmy Radhi, Minggu (8/12).
Dikatakan, jika diteruskan kebijakan Bahlil tersebut dikhawatirkan akan semakin mencederai komitmen Presiden Prabowo. ‘’Ada urgensi untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan Bahlil tersebut. Salah satunya bertentangan dengan komitmen Prabowo,’’ ujar dosen UGM ini.
Untuk diketahui, wacana larangan ojol pakai BBM Subsidi ini masih ramai jadi pembicaraan. Hingga akhirnya Bahlil memberi sinyal bahwa pengendara ojol masih boleh "minum" BBM subsidi karena mereka bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). ‘’Jadi untuk yang ojol tetap (dapat subsidi BBM), karena mereka ini UMKM, cuma kemarin salah ditafsirkan saja. Jadi kita masih exercise,” ujar Bahlil Lahadali.
BACA JUGA:Ratu Dewa Berikan Apresiasi Ojol, Lindungi Perusakan Atribut Kampanye RDPS
Meski begitu, BBM subsidi pada dasarnya ditujukan untuk kendaraan berpelat kuning, atau angkutan umum. Bahlil menyebut pemerintah masih akan mengkaji mekanisme yang tepat untuk membedakan antara kendaraan pelat hitam yang digunakan untuk ojol dan yang bukan.
Hal itu bertujuan untuk memastikan penyaluran BBM subsidi bisa tepat sasaran. “Bagi ojol yang sekarang lagi terjadi dinamika itu, kan kita lagi excersise agar bagaimana cara membedakan mana plat hitam yang usaha ojol dan mana yang bukan,” imbuh mantan ketum Hipmi tersebut.