Membedah Perbedaan Transmisi Otomatis AT dan CVT pada Mobil Mitsubishi Motors
Membedah Perbedaan Transmisi Otomatis AT dan CVT pada Mobil Mitsubishi Motors-Foto: MMKSI-
Karena perbedaan mekanisme tersebut, karakter transmisi AT dan CVT juga berbeda:
Transmisi AT unggul dalam menghadapi beban berat, seperti membawa muatan atau berkendara di medan yang menantang.
Transmisi CVT menawarkan perpindahan yang halus, efisiensi bahan bakar lebih baik, dan kenyamanan berkendara yang lebih optimal.
Meski demikian, cara penggunaannya tetap perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing transmisi agar performa dan daya tahan tetap maksimal.
Teknik Berkendara yang Tepat
1. Akselerasi
Untuk transmisi CVT, hindari akselerasi mendadak terlalu sering. Saat berkendara normal, usahakan putaran mesin tidak melebihi 2.500 RPM.
Bila memerlukan akselerasi cepat, seperti saat mendahului kendaraan lain, gunakan fitur “Ds” (Downshift & Sporty) pada tuas transmisi.
Fitur ini membantu meningkatkan respons mesin secara instan dengan menaikkan putaran mesin.
2. Tanjakan dan Turunan
Transmisi AT: Gunakan posisi tuas “2” atau “L” sesuai dengan tingkat kemiringan jalan. Posisi ini membantu mesin menghasilkan daya dorong lebih baik saat menanjak dan memberikan efek pengereman mesin (engine brake) ketika menuruni jalan.
Transmisi CVT: Untuk tanjakan biasa, posisi “D” sudah cukup karena rentang rasio puli yang fleksibel mampu menyesuaikan kebutuhan mesin.
Namun, jika menghadapi tanjakan curam yang memaksa putaran mesin di atas 2.500 RPM, pindahkan tuas ke posisi “L” untuk mengoptimalkan performa. Posisi “L” juga efektif digunakan saat turunan untuk memanfaatkan engine brake.
Jenis Oli yang Digunakan
Penting untuk diketahui bahwa transmisi AT dan CVT memerlukan jenis oli yang berbeda:
Transmisi AT: Menggunakan oli ATF (Automatic Transmission Fluid) yang dirancang untuk pelumasan tinggi.
Transmisi CVT: Membutuhkan oli CVT Fluid yang lebih licin dan encer untuk mendukung efisiensi kinerja puli dan sabuk baja.