Mengelola Gout: Penyakit Kuno yang Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Modern
Oleh: Dr dr Nita Parisa, M.Bmd Dosen Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya-foto: ist-
Aktivitas fisik juga berperan penting dalam menjaga berat badan ideal dan meningkatkan metabolisme. Penurunan berat badan, terutama bagi mereka yang mengalami obesitas, telah terbukti efektif mengurangi kadar asam urat dan menekan frekuensi serangan gout.
Herbal seperti jahe dan cherry tart juga diklaim memiliki sifat antiinflamasi yang mampu meredakan gejala. Meski begitu, penggunaannya sebaiknya selalu dalam pengawasan tenaga medis.
Pentingnya Deteksi Dini
Pemeriksaan kadar asam urat secara rutin sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Dengan deteksi dini, langkah pencegahan dapat dilakukan sebelum komplikasi yang lebih serius terjadi.
Edukasi masyarakat mengenai gout juga harus ditingkatkan. Masih banyak anggapan keliru bahwa gout hanya menyerang orang lanjut usia. Padahal, pola hidup tidak sehat membuat penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa mengenal usia. Dengan meningkatkan kesadaran, diharapkan prevalensi gout dapat ditekan.
BACA JUGA:Cuaca Panas Bisa Sebabkan Dehidrasi hingga Penyakit Kulit, Indonesia Masih Aman dari Gelombang Panas
BACA JUGA:Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman Melon, Ini 6 Aspek yang Harus Dilakukan
Kesimpulan: Gout Adalah Tantangan Bersama
Meski berasal dari masa lampau, gout tetap menjadi tantangan kesehatan hingga hari ini. Penyebabnya yang erat kaitannya dengan pola hidup menjadikan penyakit ini sangat relevan di era modern. Namun, dengan pola makan yang tepat, aktivitas fisik teratur, serta pemeriksaan rutin, gout dapat dikelola dan dicegah.
Langkah sederhana ini bukan hanya melindungi diri dari nyeri yang melelahkan, tetapi juga menjadi investasi terbaik untuk masa depan kesehatan kita. Jangan tunggu hingga terlambat, cegah gout sejak sekarang.