IAEA Desak Iran Batasi Uranium, Negara Barat Tekan Diplomatik Agar Patuh Kesepakatan Nuklir 2015
Ketua IAEA Rafael Grossi sebut ketegangan nuklir kembali memanas: IAEA dan negara-negara Barat mendesak Iran untuk membatasi pengayaan uraniumnya. Foto: istiimewa--
SUMATERAEKSPRES.ID — Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat telah mengajukan resolusi yang mengecam Iran karena kurangnya kerja sama dalam urusan nuklirnya, meskipun kepala pengawas PBB pada Rabu menyambut baik “langkah nyata” Iran untuk membatasi persediaan uraniumnya.
Ketika pertemuan dewan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dimulai di Wina, para diplomat mengatakan kepada AFP bahwa Paris, Berlin, London dan Washington secara resmi mengajukan mosi kecaman yang kritis terhadap Iran.
Resolusi tersebut diperkirakan akan diambil melalui pemungutan suara pada hari Kamis, kata para diplomat, sebagaimana dilansir AFP.
Resolusi tersebut menyusul kunjungan Ketua IAEA Rafael Grossi ke Iran, di mana ia juga mengunjungi lokasi pengayaan utama negara itu di Fordo dan Natanz.
BACA JUGA:Iran Pastikan Balas Serangan Israel, Klaim Reaksi Tepat Waktu
BACA JUGA:Klarifikasi Pengusiran Penghuni Kontrakan di Lubuk Linggau, Kapolres Tegaskan Tidak Terkait Pilkada
Berbicara kepada wartawan, Grossi menyambut baik “langkah nyata” Iran yang setuju untuk membatasi persediaan uraniumnya yang sangat diperkaya. Dia mengatakan Teheran telah menerapkan langkah-langkah persiapan untuk berhenti menambah persediaannya.
“Saya mementingkan fakta bahwa untuk pertama kalinya – sejak Iran menjauhkan diri dari kewajibannya di masa lalu – mereka mengambil arah yang berbeda,” katanya.
Namun dalam percakapan telepon dengan Grossi, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan akan adanya tanggapan yang “proporsional” jika dewan tersebut meloloskan resolusi tersebut, kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Araghchi juga mengatakan langkah tersebut “jelas bertentangan dengan suasana positif yang tercipta dalam interaksi antara Iran dan badan tersebut.”
Seorang diplomat senior menyuarakan “skeptisisme” mengenai tawaran Iran pada menit-menit terakhir untuk membekukan persediaan uranium. Dikatakan bahwa hal itu “sangat tidak jujur” karena tidak memerlukan banyak usaha dan dapat dibatalkan.
BACA JUGA:Warga Air Sugihan Geruduk Kantor Pos, Terkait Pencairan Tabungan Batara Pos
BACA JUGA:Menikmati Sensasi Kuliner di Pinggiran Sungai Musi, Perpaduan Alam dan Tradisi
Dengan rencana mosi kecaman tersebut, para diplomat bertujuan untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Iran agar kembali patuh dan mengatasi kekhawatiran IAEA yang sudah lama ada.