PROTES PENGGUNAAN AERO DI MOTOGP
TES pramusim terakhir di Sirkuit Algrave, Portugal, pekan lalu memperlihatkan bahwa tiap pabrikan semakin serius dengan penggunaan aerobody untuk membantuk aerodinamika.
Yamaha salah satunya yang jadi "bulan-bulanan" netizen karena memakai sayap ala kanopi di begian belakang. Kemudian Aprilia juga tampak agresif memperkenalkan teknologi aerodinamika terbaru.
Tapi tidak bagi pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Dia menilai perkembangan aero di MotoGP sudah kebablasan. Marquez mengakui, aero tentu saja menambah performa motor dan membuat pembalap lebih cepat.
Tapi di sisi lain aero juga perperan penting membuat balapan menjadi monoton. Karena setiap pembalap sangat sulit mengikuti dan penyalip pembalap lain.
Singkatnya, kehadiran aero membuat motor lebih kompetitif, namun mengorbankan sisi pertunjukkan MotoGP. Aerodinamis pada motor Aprilia dan Yamaha termasuk yang sudah kelewatan dan tak disukai oleh Marquez.
“Setiap saat semakin sulit untuk mengikuti pembalap lain karena (kebangkitan dari) aero banyak mengubah keseimbangan motor, cara geber motor dan mengerem,” kata Marquez seperti dimuat Crash.net.
“Kami melihat Aprilia dan Yamaha dengan (sayap belakang mereka). Untuk masa depan yang panjang (MotoGP) perlu memahami ke arah mana mereka ingin pergi. Karena bagi saya, untuk pertunjukan, untuk balapan, itu bukan cara terbaik,” imbuhnya.
“Untuk performa, ya, tentu saja. Kami berkendara lebih cepat, tapi untuk pertunjukan, saya rasa itu bukan cara terbaik. Tapi kami harus terus berjalan (ke arah aero) karena itulah (aturan) yang kami miliki sekarang,” pungkasnya. (gsm)