Mengulas Sejarah Panjang KA Babaranjang: Pengangkut Utama Batubara untuk PLTU di Indonesia
KA Babaranjang, pengangkut batubara andalan, mendukung kebutuhan energi Pulau Jawa sejak era kolonial. Foto: betrands--
Bahkan saat pandemi covid 19 menerpa PT KAI tetap bertahan berkat pengangkutan batu bara.
Paxa 1986, PT KAI telah meriset potensi kentungan KA Babaranjang sebelum beroperasi.
Proyek Babaranjang diperkirakan akan membutuhkan biaya USD220 juta.
Modalnya sendiri berasal dari pinjaman luar negeri dengan potensi proyeksi pendapatan mencapai Rp1 miliar.
Kala itu kurs dolar masih sekitar Rp1.000,-.
Pinjaman itu diprediksi bisa dilunasi dalam rentang waktu 10-15 tahun.
KA Babaranjang memberikan kontribusi yang signifikan dalam puluhan tahun.
BACA JUGA:Hentikan Penyelidikan Kematian Mantan Honorer Pol-PP, Pernah Lompat dari Atas Kereta Api
BACA JUGA:Video Viral, Diduga Maling Minyak Tangki Pertamina di Jalur Rel Kereta Api
Salah satu peran KA Babaranjang adalah memastikan pasokan listrik untuk Pulau Jawa.
Itu karena batu bara yang diangkut oleh kereta ini dari tambang di Tanjung Enim menuju PLTU Suralaya di Merak, yang menjadi salah satu pembangkit listrik utama di pulau dengan populasi terbanyak di dunia ini.
Kini, KA Babaranjang menjadi salah lini bisnis utama bagi PT KAI.
Terutama selama masa pandemi.
Saat bisnis penumpang mengalami penurunan yang signifikan hingga 75%, Babaranjang tetap stabil dalam mencatatkan keuntungan.
KA Babaranjang menjadi penopang keuangan PT KAI yang tidak terpengaruh secara signifikan.