Sumsel Sasaran Program Cetak Sawah, Kementan Target 3 Juta Hektar Dalam 4 Tahun
Program cetak sawah 3 juta hektar Kementan di Sumsel 2024-foto: net-
Terdata pada 2011 pernah membuat cetak sawah baru di Desa
Tanjung Makmur Kecamatan Sinar Peninjauan seluas 500 hektar. Pada 2016 terdapat program penambahan lahan sawah baru sebanyak 300 hektar di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya. “Untuk 2025, ada usulan dari masyarakat untuk membuka sawah baru. Luasnya 35 hektar yang diajukan ke pemerintah pusat," ujarnya.
BACA JUGA:Janji Bantu Korban Kebakaran Desa Sawah
BACA JUGA:Kunjungan Penjabat Bupati Empat Lawang ke Lokasi Kebakaran di Desa Sawah
Kabupaten Lahat juga usulkan 25 hektar untuk program cetak sawah baru.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Lahat, Pukatul Hadi, melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Dian Iskandar, mengungkapkan, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis program cetak sawah dari Kementan.
Meskipun program ini telah diumumkan, pelaksanaan teknisnya masih menunggu petunjuk lebih lanjut. "Saat ini kami baru diminta untuk mengumpulkan data calon lokasi untuk cetak sawah baru," tambahnya. Program cetak sawah baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam meningkatkan luas lahan pertanian.
Sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi kaum muda di daerah-daerah seperti Kabupaten Lahat. Pemerintah daerah juga berencana untuk melibatkan petani milenial dalam pengelolaan lahan sawah baru yang akan dibuka.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, Ilil Amri mengatakan, sudah ada rencana mengubah lahan tidur menjadi lahan pertanian. "Kalau untuk targetnya berapa hektar untuk jadi cetak sawah sejauh ini belum ditentukan," ujarnya.
Sejauh ini baru dilakukan pendataan, yakni lahan terlantar, rawa, lebak dan lahan semak belukar yang belum dimanfaatkan. "Total jumlahnya berdasarkan pendataan yakni 17.500 hektar, itulah yang berpotensi untuk dijadikan lahan persawahan," bebernya.
Untuk jumlah petani di Kabupaten Muara Enim total ada sekitar 23.450 petani. "Kalau untuk petani milenial ya kami mendukung. Karena lahannya juga masih luas. Kalau dikelola generasi muda artinya akan membuka lapangan pekerjaan. Biasanya generasi muda memiliki inovasi yang bisa mendukung pekerjaan," pungkasnya.
Pemkab Muratara juga berupaya mengembangkan sektor pertanian. Salah satu langkah strategis yang dilakukan dengan membuka lahan baru seluas 50 hektar pada 2025. Diperuntukkan bagi empat komoditas pertanian unggulan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi, melalui Kabid Pertanian, Japrizal, pihaknya telah melakukan penanaman di lahan produktif yang sudah ada.
Untuk lahan pertanian, terdapat perkembangan signifikan pada empat komoditas unggulan. Dengan rincian 20 hektar untuk jagung. Lalu, 10 hektar masing-masing untuk bawang merah, cabai merah, dan kacang tanah.
"Kami fokus pada komoditas yang mudah dikembangkan dan memiliki daya adaptasi tinggi, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Seperti jagung dan kacang tanah. Selain itu, komoditas ini memiliki harga jual yang cukup menjanjikan," ujar Japrizal.