https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Waktu Yang Berlalu Tak Pernah Kembali Lagi

Oleh : H Achmad Syarifudin, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang-FOTO: IST-

Pasalnya mereka telah dikaruniai umur panjang dan berhasil menggunakannya untuk kebaikan. Begitu juga sebaliknya, orang yang dikaruniai umur panjang oleh Allah namun tidak ada tambahan kebaikan sama sekali dalam hidupnya, justru selalu melakukan keburukan, kemaksiatan, melanggar perintah-perintah Allah, dan tidak pernah menunaikan kewajiban-Nya, maka orang ini termasuk dalam golongan orang-orang yang buruk.

Oleh karena itu, marilah jadikan setiap waktu yang terus berlalu ini sebagai momentum untuk merenungi hakikat umur yang telah diberikan oleh Allah swt. Sudahkah tambahan umur juga menjadi perantara untuk menambah kebaikan, menambah ibadah dan ketaatan? Atau justru sebaliknya, kemaksiatan terus bertambah dan kejelekan terus dilakukan.

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam salah satu karyanya mengatakan, bahwa bertambahnya umur dan kebaikan menjadi barometer keimanan seseorang. Karena orang-orang yang beriman akan terus bertambah kebaikannya seiring dengan bertambahnya umur. Dalam kitab Lathaiful Ma’arif dijelaskan:  “Maka orang beriman yang menunaikan semua ketentuan-ketentuan iman, tidak akan bertambah dari panjangnya umur selain (juga bertambah) kebaikan. Dan, siapa saja yang bisa seperti ini, maka hidup (di dunia) lebih baik baginya daripada mati.” (Ibnu Rajab). 

Karena itu, Rasulullah saw mengajarkan kepada kita semua agar senantiasa berdoa kepada Allah, menjadikan hidup di dunia sebagai ajang untuk selalu menambah kebaikan. “Ya Allah, jadikanlah kehidupan ini sebagai nilai tambah bagiku dalam semua kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku dari segala kejahatan.” (HR Muslim)

Semoga kita dapat memanfaatkan sisa umur kita untuk senantiasa menambah kebaikan, mengurangi kemadharatan atau bahkan Kesia-sia an dari hal-hal yang mungkin menjadi rutinitas kita. Mulai dari memanfaatkan waktu luang, menjadwalkan untuk bangun malam shalat sunnat, mengisi rawatib dengan konsisten, memaksimalkan ibadah yang wajib, selalu memberikan sedekah terbaik di setiap kesempatan. Termasuk di dalamnya adalah senantiasa menjaga emosi, melatih kesabaran dan ketabahan agar senantiasa konsisten dalam kebaikan. Wallahu a’lamu bis shawab. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan