https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Awas, PCOS Serang Remaja dan Ibu Muda

BAKTI SOSIAL: Warga memeriksakan kesehatan pada kegiatan bakti sosial di Puskemas Talang Jambe, kemarin (13/10). -foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk mewujudkan perempuan hebat yang sehat, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) kerjasama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumsel menggelar seminar dan tanya jawab medis bertema “Prevent Polycystic Ovariam Syndrome With Various Steps (Prepare) 2024” di Puskesmas Talang Jambe, Minggu (13/10).

Pembicara POGI Sumsel, dr Thoriq SpOG mengingatkan masyarakat terutama ibu-ibu dan remaja bersikap lebih hati-hati dan rutin periksa kesehatan. Ini penting agar cepat mengetahui gejala dan langkah penanganan penyakit. Diketahui, PCOS atau Sindrom Ovarium Poliklistik merupakan gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.

“Penyakit ini banyak dialami wanita, terutama remaja dan ibu muda. Karena ketidaktahuan, hal ini menyebabkan penanganan rata-rata masuk ke tahap pengobatan. Padahal jika mengetahui gejala sejak dini, penanganan dan pengobatan bisa semakin cepat dan tuntas," pungkasnya.

BACA JUGA:Luluskan 293 Alumi PPG Prajabatan, FKIP Unsri Dukung Program 60.000 Guru Profesional, Ini Pesan Rektor

BACA JUGA:Inovasi Mahasiswa Unsri: Manfaatkan Kulit Bawang Jadi Pestisida Alami, Solusi Ramah Lingkungan bagi Petani

Ketua Panitia Prepare 2024 FK UNSRI, Aisyah Hanifah mengatakan pihaknya lebih dulu melaksanakan senam sehat di Puskesmas Talang Jambe, lalu bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan darah serta Indeks Massa Tubuh (IMT). "Kegiatan ini melibatkan peserta dari kalangan ibu-ibu dan remaja di Kelurahan Talang Jambe,” ujarnya, kemarin. 

Untuk sosialisasi Polycystic Ovarium Syndrome (PCOS) pihaknya melibatkan dr Thoriq yang merupakan spesialis di bidang ini. Hingga kini masih banyak remaja dan ibu muda tidak memahami PCOS. Padahal hal itu banyak yang mengalami, namun mereka tak menyadari sudah mengalami sindrom tersebut. "Sehingga penanganan penyakit tersebut baru diketahui tahap lanjut dan memerlukan penanganan yang serius," ulas Hani lugas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan