https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Inovasi Mahasiswa Unsri: Manfaatkan Kulit Bawang Jadi Pestisida Alami, Solusi Ramah Lingkungan bagi Petani

Mahasiswa Unsri berhasil mengembangkan biopestisida alami dari kulit bawang, memberikan solusi ramah lingkungan untuk petani di Desa Keramat Raya. Produk ini efektif membasmi hama tanpa merusak ekosistem. Foto: iatimewa--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ternyata kulit bawang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan. Ini disampaikan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (Unsri) saat melakukan sosialisasi di Desa Keramat Raya, Kelurahan Keramat Raya, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, awal Oktober 2024.

Hadir dalam acara tersebut lebih dari 30 warga Desa Keramat Raya, Lurah Keramat Raya, dan lainnya.

Selain itu, pemateri dari Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Kimia diketuai Ir. Lia Cundari, S.T., M.T dengan anggota  Dr. Fitri Hadiah, S.T., M.T., Prof. Novia Sumardi, ST, MT, PhD, Ir. Reini Silvia Ilmiaty, M. T.,  Shadev Edrikhan.

Muhammad Thohir Azhari, Faris Habib Shailendra, Muhammad Rafly Rahmadian, Aqila Faradifa Khansa, Sabila Ramacika, Ricky Andreas, dan Ayu Sugihartini. 

BACA JUGA:Tuntut Alumni Jaga Norma dan Etika, FK Unsri Peringati Dies Natalis Ke-62

BACA JUGA:Dosen PG-PAUD UNSRI Gelar Pelatihan dan Pendampingan Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi

Menurut Ir. Lia Cundari, S.T., M.T, kegiatan pengabdian masyarakat ini berlatar belakang mengenai kulit bawang yang berserakan dan mengotori lingkungan.

“Kulit bawang yang berserakan ini dan mencemari lingkungan ini dapat dimanfaatkan menjadi pestisida alami (biopestisida) yang ramah lingkungan oleh masyarakat desa Keramat Raya yang sebagian besarnya berprofesi sebagai petani,” terangnya. 

Bahan baku pembuatan biopestisida ini adalah 100 gram kulit bawang dengan aquades 500 mL.

Proses pembuatan biopestisida ini dimulai dengan mencuci dan mengeringkan kulit bawang putih dibawah terik sinar matahari.

Setelah kering kemudian di rendam menggunakan aquades selama 2-3 hari.

BACA JUGA:Pakar Hukum Agraria FH Unsri Sebut SHM SRS Pasar 16 Ilir Tak Memiliki Batas Waktu, Ini Penjelasan Akademisnya

BACA JUGA:Rekomendasi Kos-Kosan Aman Bagi Wanita di Palembang, Nyaman dan Dekat Kampus UNSRI & UIN Raden Fatah

“Hasil dari perendaman kulit bawang ini yaitu hasil ekstraknya disaring, dan air cucian beras ditambahkan pada air rendaman kulit bawang hasil ekstrak. Kemudian tambahkan juga gula merah dan EM 4 ke dalam rendaman kulit bawang putih dan air leri tadi, kemudian aduk hingga homogen. Tambahkan selang (water pass) ke dalam galon rendaman, dan dialiri ke dalam botol yang sudah diisi dengan air. Lakukan fermentasi selama 3-5 hari. Hasil fermentasi di kemas dan siap digunakan,” urainya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan