Teknik Menggoreng Yang Aman Bagi Kesehatan
Yunita Nazarena, S.Gz, M.Si, Dosen Jurusan Gizi PoltekkesKemenkes Palembang-FOTO: IST-
Minyak zaitun tidak bisa digunakan dalam suhu panas yang tinggi, sehingga paling cocok untuk membuat masakan yang prosesnya cepat seperti menumis. Minyak zaitun kurang cocok untuk masakan yang digoreng dengan proses lama karena minyaknya akan pecah dan nutrisinya hilang. Biasanya, minyak zaitun juga banyak digunakan dalam hidangan Italia atau sebagai saus salad.
Minyak biji bunga matahari. Minyak ini dibuat dari biji bunga matahari. Minyak biji bunga matahari banyak mengandung asam lemak takjenuh dan asam linoleat. Kedua kandungan ini dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol. Selain bagus untuk kesehatan, minyak biji bunga matahari juga banyak digunakan untuk pembuatan kosmetik.
BACA JUGA:Sumber Energi yang Terabaikan atau Bom Waktu Lingkungan?
BACA JUGA:Fungsikan Dermaga Sri Menanti
Minyak kacang merupakan salah satu minyak organic dengan aroma khas kacang-kacangan. Minyak ini mengandung MUFA atau monounsaturated fatty acids (jenis lemak sehat yang baik bagi kesehatan). MUFA ini sangat bagus untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan mencegah diabetes
Minyak jagung dibuat dari ekstrasi atau perasan biji jagung. Tak jarang, orang menggunakan minyak jagung sebagai ganti minyak kelapa sawit karena kandungan asam lemak takjenuhnya yang lebih rendah. Minyak jagung juga bisa memberikan rasa gurih dan crunchy pada gorengan. Selain untuk goreng, minyakjagung juga bisa dibuat untuk campuran mayonaise.
Syarat Mutu Minyak Goreng
Penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam bahan makanan (minyak goreng) diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.HK.00.06.1.52.4041 tahun 2009 (Badan Standar Nasional, 2013). Dalam SNI 3741:2013, batas bilangan peroksida yaitu maksimal 10 meq O2/kg. Semakin rendah angka peroksida berarti semakin tinggi kualitas minyak goreng tersebut. Berikut syarat mutu minyak goreng sesuai denga nstandar yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional.
Ciri-ciri Fisik Minyak Goreng yang Mengandung Peroksida
Minyak goreng yang memiliki kadar peroksida tinggi memiliki ciri-ciri yang khas, antara lain jika dilihat secara kasat mata minyak goreng tersebut cenderung berwarna coklat tua sampai kehitaman jika dibandingkan dengan minyak goreng yang kadar peroksidanya sesuai standard masih berwarna kuning sampai coklat muda. Warna gelap pada minyak goreng disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tekoferol (vitamin E).
Minyak goreng dengan kadar peroksida yang sudah melebihi standard memiliki endapan yang relative tebal, keruh, berbuih sehingga membuat minyak goreng lebih kental dari pada minyak goreng yang kadar peroksidanya masih sesuai standar. Standar mutu menurut SNI menyebutkan criteria minyak goreng yang baik digunakan adalah yang berwarna muda dan jernih, serta baunya normal dan tidak tengik. Bau minyak goreng yang memiliki kadar peroksida melebihi standar, baunya tengik. Jika dicium, tingkat ketengikan minyak goreng berbanding lurus dengan jumlah kadar peroksida.
Teknik Menggoreng Yang Aman
Bila minyak bersentuhan dengan udara dalam jangka waktu yang lama maka oksigen akan terikat pada ikatan rangkap dan membentuk peroksida aktif. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan C rangkapnya sehingga membentuk peroksida.
Dalam Penelitian yang dilaksanakan oleh Nazarena, dkk (2021) didapatkan bahwa bilangan peroksida dalam minyak penggorengan tempe, tahu dan ikan masih dalam posisi aman sesuai dengan standar mutu minyak goreng berdasarkan SNI (bilangan peroksida maks 10 meq O2/kg).