Berawal dari Suka Masak, Buat Dendeng Kering Pucuk Ubi
INOVASI: Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, Herina Yuni Utami berhasil membuat dendeng kering pucuk ubi yang bisa bertahan 4 bulan tanpa pengawet. -FOTO: NENI/SUMEKS-
Pandemi Covid-19 pada 2020 lalu banyak membuat orang-orang harus rela kehilangan pekerjaannya karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Inilah yang dialami Herina Yuni Utami. Di saat itulah, Yuni, sapaannya, tergerak membuka usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di sekitarnya dengan mengolah daun singkong (pucuk ubi) menjadi olahan makanan bernilai jual tinggi.
=======
SUMATERAEKSPRES.ID- WANITA berkulit putih ini, sangat suka masak dendeng atau olahan daging rendang dengan resep dan cita rasa masakan padang. Dari kesukaan inilah, dirinya terinspirasi membuat dendeng dari bahan daun singkong yang diberi nama Dendeng Pucuk Ubi Wak Idah. ‘’Pucuk Ubi ini banyak ditemukan di sekitar rumah. Selain itu pucuk ubi juga banyak di jual di pasar sehingga tak perlu takut tak ada bahan bakunya. Kami juga sudah ada kerja sama dengan pemasok,” jelas wanita berkerudung ini.
BACA JUGA:Dana CSR, Turunkan Angka Stunting
BACA JUGA:Tingkatkan Kemandirian dan Kreativitas Penyandang Difabel
Wanita yang keseharian dipanggil Yuni ini mengaku, setiap harinya dia bisa memproduksi sedikitnya 100 ikat daun pucuk ubi besar untuk menjadi dendeng kering. “Dendeng pucuk ubi kering ini sudah dipasarkan secara luas di Tanah Air melalui penjualan online di marketplace dan juga oflline,”terangnya lagi.
Menurutnya, sebelum sukses seperti sekarang ini, produksi usaha Dendeng Pucuk Ubi sempat mengalami kegagalan. Na-mun, seiring waktu, usaha ini terus dikenal masyarakat. ‘’Awal hanya bisa membuat dendeng pucuk ubi basah memiliki cita rasa khas dendeng asli seperti daging sapi. Namun dendeng basah itu memiliki kekurangan tidak awet dan hanya bisa dikonsumsi di hari yang sama. Cepat basi dan berjamur jika dikirim ke luar kota,” terangnya.
Yuni sempat putus asa dan menyerah. Lalu dirinya mencoba dan mencoba meresepkan formula baru agar Dendeng Pucuk Ubi yang dibuatnya awet dan bisa dinikmati konsumen dari semua kota di Indonesia. ‘’Pembuatan terus dilakukan bahkan sampai puluhan kali mencoba dan gagal. Alhamdullilah seiring waktu akhirnya berhasil membuat Dendeng Pucuk Ubi Kering,”jelasnya.
Dendeng Pucuk Ubi Kering yang dibuatnya lebih mirip nori karena menjadi lembaran tipis dan kering yang dikonsumsi dengan sambal merah khas Dendeng. “Dendeng pucuk ubi kering tahan 4 bulan tanpa pengawet apapun. Karena pucuk ubi di masak kering dengan cara dioven. Sedangkan sambalnya dimasak lama minimal 2-3 jam dengan sedikit minyak membuat sambal tahan lama dan dikemas terpisah dengan pucuk ubi keringnya,” bebernya.